2. Musim Semi di Seoul

8.9K 782 58
                                    

Rasanya tidak ada hal lain yang lebih membahagiakan selain pulang ke rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rasanya tidak ada hal lain yang lebih membahagiakan selain pulang ke rumah. Setelah sekian lama tinggal di negeri asing, akhirnya Renjun kembali menginjakkan kaki di tanah kelahirannya, Seoul. Sejak pesawatnya mendarat, senyuman penuh suka cita itu tidak pernah pudar dari wajah ayunya. Seolah ia ingin memberitahu semua orang jika ia telah pulang. 

Renjun setidaknya menghabiskan waktu selama 18 tahun di negeri ini. Papinya yang merupakan penduduk asli Jepang memutuskan untuk pindah dan menetap di Korea setelah menikahi seorang laki-laki lokal. Sejak bayi, Renjun dibesarkan dengan sangat baik. Renjun tumbuh menjadi seorang anak yang ceria dan penuh dengan kebahagiaan. Hanya saja, setelah menyelesaikan sekolah menengah atas orang tua Renjun memindahkannya ke Prancis tanpa menanyakan persetujuannya terlebih dahulu. 

Kalau disuruh memilih, Renjun jelas lebih menyukai Korea Selatan. Dulu ia memiliki banyak teman baik disini. Kehidupannya juga tidak buruk. Sungguh tidak ada alasan bagi Renjun untuk pergi sejauh itu. 

"Papi ingin kau bisa melanjutkan cita-citamu di Prancis." 

Perkataan papi Yuta adalah mutlak dan Renjun tidak berkuasa untuk menolaknya saat itu. Kepergiannya ke Prancis pun terkesan sangat terburu-buru. Bahkan laki-laki bermata rubah itu tidak sempat mengucapkan salam perpisahan pada teman-temannya. 

Wajah pertama yang dilihat Renjun begitu keluar dari gate tidak lain adalah Mama Winwin. Laki-laki yang masih tampak cantik di usianya yang sudah tidak muda lagi itu tersenyum cerah sembari membawa anak bungsunya ke dalam pelukan hangat. 

"Mama sangat merindukanmu, sayang. Selamat datang kembali di Seoul," ucap Winwin kemudian melepas pelukan itu dan mencium dahi anaknya dengan gemas. 

"Renjun juga kangen berat sama Mama hehe." 

"Bagaimana penerbanganmu? Pasti lelah sekali ya? Mama sudah menyiapkan makanan kesukaanmu di rumah," beritahu Winwin dengan bersemangat. 

"Tidak perlu repot-repot, Ma. Renjun bisa pulang saja rasanya sudah senang sekali. Tapi terima kasih ya, Renjun juga kangen ingin makan masakan Mama." 

"Ah, anakku ini kenapa gemas sekali sih?" Hidung kecil Renjun pun tak luput dari cubitan Winwin. Walaupun Renjun sudah dewasa dan sukses di negeri orang, Winwin tetap menganggapnya seperti anak bayi yang manja. 

"Mama sudah, nanti dilihat orang kan jadi malu." 

"Hahaha... bisa malu juga anak Mama. Ayo pulang, kau sudah tidak sabar kan melihat rumah kita."

Renjun mengangguk dengan mata yang berbinar-binar. Setelah menyerahkan koper besarnya pada pengawal pribadi sang Mama, Renjun dan Winwin berjalan keluar dari bandara. Pasangan ibu dan anak ini kemudian menaiki mobil sedan mewah untuk menuju rumah mereka di kawasan Hannam-dong. 

Sepanjang perjalanan Renjun tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mengamati pemandangan kota Seoul yang sudah jauh berbeda sejak ia meninggalkan kota ini. Yah, beberapa bangunan masih sama hanya desainnya yang sedikit berubah. Ingatan Renjun bahkan mengulang kembali memori masa remajanya saat melewati jalanan yang penuh dengan bunga sakura. Dulu Renjun pernah merentangkan kedua lengannya sambil memejamkan mata dan menikmati guguran kelopak bunga yang jatuh. Dramatis sekali, tapi Renjun menyukainya. 

BE MY HOME | Noren Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang