25. Cara Memenangkan Hati

4.3K 497 51
                                    

Sebagian besar karyawan yang bekerja di galeri Amore sibuk mempersiapkan pagelaran fashion week

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sebagian besar karyawan yang bekerja di galeri Amore sibuk mempersiapkan pagelaran fashion week. Tak terkecuali Renjun, sejak pagi ia disibukkan dengan berbagai kegiatan. Mulai dari mengoreksi pakaian yang akan dipamerkan hingga mereview video dan foto untuk campaign. Renjun benar-benar tidak punya waktu untuk beristirahat.

"Ren, ada paket untukmu." Beritahu Elle yang masuk ke ruangan Renjun sambil membawa sebuah kotak berukuran sedang.

"Paket? Aku merasa tidak memesan apapun?"

Elle mengedikkan bahu. "Mungkin dari Jaemin? Atau... Jeno?" Ledeknya disertai kekehan ringan.

Renjun mendelik untuk memperingatkan Elleh agar tidak sembarang berbicara. "Jangan sembarangan ya, kalau ada yang dengar bisa gawat."

"Well, cepat atau lambat statusmu juga akan terkuak kan? Kau tidak mungkin terus menerus menyembunyikan suami dan anakmu."

"Benar. Tapi tentu perlu waktu untuk semua itu? Tidak mungkin tiba-tiba aku mengumumkan pada dunia kalau aku sudah bersuami dan mempunyai anak?"

"Kau sudah memberitahu Jaemin?"

Renjun yang hampir membuka tutup kotak paketnya, lantas berhenti. "Belum. Kau tahu, beberapa hari yang lalu saat aku menemani Jaemin ke acara pernikahan, Jeno juga ada disana. Mereka bertemu meskipun Jaemin tidak mengenal siapa Jeno."

Kedua mata Elle melotot lebar seakan-akan akan meloncat keluar. "Benarkah? Lalu apa yang terjadi?"

"Untungnya tidak ada. Jeno hanya menyindir Jaemin secara halus, tapi Jaemin tidak menyadarinya. Aku hampir mati lemas berada di antara mereka."

"Wah, itu benar-benar gila. Kalau aku jadi kau mungkin aku sudah lari. Tapi menurutmu, bagaimana reaksi Jaemin jika dia mengetahui ini semua?"

Renjun menghembuskan napas pendek. Pertanyaan Elle adalah apa yang menjadi ketakutannya selama beberapa hari terakhir. Dia bahkan mulai khawatir kalau suatu saat Jaemin datang ke apartemennya dan mengetahui ada Jeno disana. "Aku takut semuanya akan menjadi kacau. Hubunganku dengan Jaemin sudah berjalan lama dan mungkin dia sudah berencana untuk lanjut ke tahap yang lebih serius. Aku bingung bagaimana harus mengakui tentang Jeno dan anakku. Jaemin pasti akan sangat terluka."

"Ren, aku tahu apa yang menjadi kekhawatiranmu. Tapi kalau kau semakin membiarkan masalah ini berlarut-larut, nantinya kalian bertiga akan terluka. Lagipula apa kau tidak merasa kasihan pada Jeno? Dia sudah sangat bersabar menunggumu. Tapi kau masih juga belum bisa melepaskan Jaemin. Kesabaran itu ada batasnya, Ren. Jangan sampai menyia-nyiakan pria sebaik Jeno."

Renjun menganggukkan kepala. Kemudian ia melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda tadi; membuka kotak paket misterius. Dan begitu kotak paket terbuka, Renjun refleks memekik ngeri.

"Ada apa?" Tanya Elle khawatir.

Renjun menunjukkan kotak paket yang ternyata berisi bangkai burung dan surat ancaman. Surat ancaman itu menyuruh Renjun untuk menjauhi Jaemin atau nyawanya berada dalam bahaya.

BE MY HOME | Noren Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang