Disclaimer : Cerita ini adalah fiksi dan murni dari fikiran penulis. Seluruh adegan dan pemerandisesuaikan dengan kebutuhan penulis. Credits untuk seluruh gambar yang digunakan dari Pinterest.
Don't forget to VoMent Happy Reading!!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Melvin menatap kesal jauh kedepan dengan kedua tangan yang dilipat di depan dada. Wajahnya keras dengan bibir yang dikunci di satu sudut. Kedua alis tebalnya menukik naik, membuat matanya terlihat sangat amat sengit saat ini.
Jauh di depan sana, Chery dan Liam terlihat sangat kecil namun jelas sekali sedang bermesraan bahagia. Dengan Chery yang tertelungkup di atas surfing board dan Liam yang berada di bagian belakang, mengayun kakinya untuk membuat surfing board yang sedang mengangkut Chery bisa bergerak mendekati ombak.
Selama itu, Melvin terus menatap mereka. Bagaimana Liam yang akan langsung berenang menghampiri Chery yang terjatuh dari papan surfing. Bagaimana pria itu akan membawa Chery kedalam pelukannya, bersenda gurau sambil mencuri-curi kecupan. Melvin ingin muntah rasanya. Dasar pemain lenong, padahal dari mereka berempat (Chery, Nathan, Melvin dan Wendy) Chery terbilang jago.
Semakin dilihat, wajahnya semakin merah menahan kesal. Kini kedua insan itu dengan tidak tau dirinya malah saling memagut di tengah laut. Mungkin saja saat ini bukan hanya Melvin yang jadi penonton. Entahlah, pria itu sudah tidak menatap apapun kecuali satu pasangan itu sejak berbelas menit yang lalu.
"Ngintip aja lu. Bintitan tau rasa!" Melvin langsung mengaduh dengan tubuh membungkuk saat sebuah handuk sengaja di lempar ke wajahnya. Membuat mata Melvin terkena dan kini rasanya sangat perih.
"Damn it! Sakit be--" melihat Nathan yang sedang melotot ke arahnya seolah mengancam untuk melanjutkan ucapannya, Melvin menciut enggan.
"Mau ngomog apa lo tadi?!" tantang Nathan dengan kedua tangan yang menangkut di samping pinggang. Lama tak mendapat jawaban dari Melvin, ia kemudian berlalu. Menghampiri Wendy yang sejak selesai surfing tadi lebih memilih duduk di kursi malas dan menyibukkan diri dengan iPad miliknya.
"Ck! Lo ngga kesel apa liat adek lo di grepe-grepe gitu sama tuh om-om?" sungut Melvin sambil mengikuti langkah Nathan dan duduk di salah satu kursi malas dengan wajah yang masih terlihat kesal.
"Sembarangan anjing!" kata Nathan kelepasan dan langsung dihadiahi pukulan yang cukup keras di bahunya oleh Wendy.
"Languange." kata Wendy dengan mata yang masih menyorot layar 10 inch itu.
"Sorry." cicitnya sebelum kembali menatap Melvin sengit seolah menyalahkan.
"Lagian Liam udah dapet ijin bokap. Kalo bukan karena Chery masih ikut di kompetisi-kompetisi apalah itu, si Liam juga bakal nikahin adek gue dari lama. Terus lo bilang apaan tadi? Om-om? Umur lo aja ngga jauh beda dari dia ya."