Batata Harra

2.1K 317 67
                                        

Disclaimer : Cerita ini adalah fiksi dan murni dari fikiran penulis. Seluruh adegan dan pemeran disesuaikan dengan kebutuhan penulis. Credits untuk seluruh gambar yang digunakan dari Pinterest.

Don't forget to VoMent
Happy Reading!!!

Don't forget to VoMentHappy Reading!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Please, have a sit Liam."
(*Silahkan duduk Liam)

Chery menelan liurnya kasar, tiba-tiba rasa gugup menyelimuti seluruh tubuhnya. Tidak ada lagi keberaniannya untuk mengeluarkan suara. Bahkan saat Melvin atau Nathan meledeknya, Chery hanya diam dan tak menanggapi.

"Wendy, Melvin, this is Liam. He's one of my friend. One pf the most talented chef and bussines man that i know." 
(*Wendy, Melvin, ini Liam. Dia salah satu teman saya. Salah satu chef dan bussines man yang paling berbakat yang pernah saya kenal.)

"He's too much." kata Liam sungkan dan membuat Marco tertawa renyah. Ia kemudian menyalami Wendy dan Melvin sambil tersenyum tipis.
(*Dia terlalu berlebihan)

"Nice to meet you." katanya saat giliran menjabat tangan Melvin.

"Oke, let's start our dinner. My beautiful wife already cook for us." Liam tersenyum sambil berjalan ke bangkunya. Marco duduk di bangku paling ujung meja makan sebagai kepala keluarga. Di samping kanannya, Prita, Chery dan Melvin duduk sejajar. Sedangkan di sisi kiri ada Marco, ada Nathan, Wendy dan Liam yang duduk berhadapan dengan Melvin.
(*Oke, ayo mulai makan malam kita. Istri cantik saya sudah masak untuk kita)

Seperti peraturan yang Marco buat, tidak ada satupun yang bicara selama makan malam dilangsungkan. Mereka baru bisa memulai pembicaraan ringan hanya saat hidangan penutup disajikan oleh tuan rumah.

Bagi Chery, makan malam yang dibuat ibunya ini sangat enak tapi tidak bisa ia nikmati. Lehernya mulai pegal karena terlalu banyak menunduk menatap piringnya. Bahkan saat Melvin menjahilinya dengan beberapa kali mencuri roasted potato ataupun potongan daging dari piringnya, Chery hanya bergeming.

Sudut matanya bisa menangkap Liam yang sesekali terlihat menatap kearahnya. Dan setiap itu terjadi, pundak Chery rasanya semakin memberat 10 kali dari sebelumnya. Ia rindu Liam, tapi rasanya pria itu masih marah padanya.

"Psttt." bisik Nathan yang jelas sekali dimaksudkan untuk Chery. Saat adiknya itu melirik kearah sang kakak, Nathan dengan jahilnya melirik ke arah Liam dan menunjuk-nunjuk pria itu dengan ujung  lidah yang menusuk bagian dalam mulutnya. Membuat Chery mendelik dan membisikkan kata 'Shut up!' untuk kakanya. Kakinya juga refleks menghentak di lantai dan sontak saja hal itu menimbulkan keributan karena Melvin tiba-tiba berteriak.

"Awww!" seluruh penghuni meja makan menatap pada Melvin yang sudah menunduk dengan satu tangan yang meraih kakinya.

"What's wrong Melvin?" tanya Marco.
(*Ada apa Melvin?)

Cherry On TopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang