18

4.2K 421 179
                                    

****
2 bulan berlalu

"Diam sialan!! Kau memenuhi isi kepalaku! Beraninya anak di luar nikah sepertimu menguasai pikiranku heh?! Sialan! Lauren Veroch sialan!"

"Kau sudah 2 bulan penuh tidak berhenti mengumpati nama Lauren"

Mata Edgar segera menatap dengan tajam ke tempat Theodoric berdiri

"Kau tau sesuatu bukan?! Kau bertukar surat dengannya bukan?! Itu pasti terjadi! Karna kalian berdua adalah sepasang kekasih gelap! Sangat menjijikan!"

Theo memutar matanya malas

"Berapa kali aku katakan aku juga tidak pernah tau apapun mengenainya setelah ia pergi"

"Kau selalu mengatakan itu Theo!"

"Ya itu karna aku tidak tau Edgar!"

Tok tok tok tok

Ketegangan keduanya terhenti setelah keduanya menoleh ke arah pintu, penasihat keluarga Vaske ada di sana.

"Izin Tuan Muda" seakan membaca isyarat dari penasibat tersebut, Edgar menyuruh Theodoric meninggalkan ruangannya.

Theodoric yang semulanya tak paham mengapa ia harus pergi namun karna malas berdebat ia memutuskan untuk mengiyakan suruhan Edgar lalu keluar dari sana.

"Kami menemukan surat ini" Penasihat tersebut memberikan sebuah surat kepada Edgar "Tampaknya ini belum sampai, Tuan Muda. Kami menemukannya duluan. Dan dugaan Tuan Muda benar mereka selalu bertukar surat secara bersembunyi-sembunyi.

Edgar dengan cepat meraih surat tersebut "Terima kasih, kau boleh keluar dan jangan izinkan siapapun memasuki ruanganku!"

"Baik Tuan Muda"

Setelah semuanya keluar, Edgar dengan kasar dan tergesa-gesa membuka surat tersebut. Matanya menyorot tajam, berani-beraninya ia di bodohi selama dua bulan ini?!

Edgar? Bahkan ketika ada kesempatan untuk memiliki dia tidak melakukannya, dia selalu bercerita bagaimana sempurnanya Maddyia Fello. Aku selalu menjadi pendengar setia bait demi bait untaian kekaguman Edgar padanya namun setelah ia mencoba mencabut rasa yang tidak pantas itu, ia malah menjatuhkannya pada gadis sederhana yang beberapa kali ia temui, gadis yang baru ia kenal yang pernah berpapasan dengannya di lorong istana.

Sementara aku hanya akan selalu diam mendengar setiap untaian kekagumannya, hanya Aku wanita yang benar-benar tidak ia harapkan ada di hidupnya. Ia bahkan tidak pernah memikirkan masa depan hidup bersamaku lalu mengapa kami masih membuang-buang waktu?. Sudah cukup semua penderitaan dan kisah suram ini berlabuh, kapalnya sudah lama karam namun baru tenggelam. Senang mengenalmu Edgar Carlderion Vaske semoga kita meraih kebahagiaan masing-masing.

Theo, hanya kau yang aku inginkan. Maka lagi-lagi jangan bawa nama Edgar di setiap pembicaraan kita.

Lalu Theo, ternyata dugaanku benar. Kakekku menjemputku hanya demi kekuasaan politisnya, dia berniat menjodohkanku dengan Pangeran kedua kekaisaran ini. Selir Agung memintanya berada di pihak putranya. Agar kekuasaan mereka makin kuat dan agar istana yang di bangun kakek beserta para pasukannya tepat berada di bawah istana Kaisar. Di kehidupan ini tak ada yang benar-benar menginginkanku kecuali kau, Theodoric.

Edgar VaskeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang