hii maaf untuk sering terlambat up ya
enjoy guys!! jangan lupa baca chap sebelumnya jika sudah lupa alurnya
komen kalian adalah hall yang paling bikin aku semangat up jadi tinggalin bintang dan komen sebanyak-banyaknya yaah 💗*****
"Tuan saya mendapat kabar, Tuan Aldhof meminta penasihat kejiwaan untuk Nyonya Lauren"
Ksatria pribadi Edgar yang datang bersamanya dari kediamannya melaporkan informasi yang Ia dapat.
"Penasihat kejiwaan? Seharusnya tidak heran, karna Lauren sudah banyak melakukan hal gila" Sahut Edgar kepada dirinya sendiri
"Informasi ini sangat di jaga dengan rapat oleh Tuan Aldhof, hal ini jika tersebar maka seluruh pekerja kediaman akan di hukum seberat-beratnya, Tuan"
Edgar tertawa kecil "Seharunya Aldhof tak usah bertindak sejauh ini, semua orang di beberapa kekaisaran sudah tau jika Cucunya memang sangat gila. Baiklah Kau pergilah dan amati setiap pergerakan. Aku akan tetap disini sampai dapat berbicara lagi dengan Lauren"
"Baik, Tuan" sang Ksatria tersebut segera berlalu meninggalkan Aaron sendirian
"Dimana Lauren disembunyikan. Bahkan Aku tak dapat menemukannya sama sekali. Kediaman sebesar ini memang dimana lagi ruang persembunyiannya"
Edgar menggerutu, namun langkahnya tampak mantap hendak menuju ruang kerja Kepala Keluarga di rumah ini.
Penjaga pintu membukakan pintu untuk Edgar setelah mendapat persetujuan dari Aldhof. Tatapan tajam dan menusuk dari Pria itu tampak penuh kebencian untuk Tuan Muda yang nama belakangnya masi disandang oleh Cucunya
"Apa lagi yang Kau inginkan dari Cucuku, hah?! Beraninya Kau meminta padanya untuk menjadi penyokong seorang Baron yang telah di buang kekaisaran itu?! Dimana harga dirimu, sialan?! Kau memang bajingan yang selalu membuat Cucuku tersiksa lalu dengan sombongnya Kau masih ingin memanfaatkannya?! Persetan, jika keluarga Baron itu nyawanyapun tinggal di ujung tenggorokan Aku tak akan pernah menjadi penyokongnya!! Jadi pergilah Kau kembali ke kediamanmu! Jalani hidupmu sendiri dan untuk pernikahan resmi kalian Aku yang akan memutusnya! Kau tidak perlu repot"
"Kakek, Kau selalu memantau tiap pergerakan dari Cucumu ya? Jika Kakek lupa kami masih dalam status pernikahan resmi. Dibelakang namanya tersemat nama belakang keluargaku, Aku masi pantas berada disini. Jadi berhentilah untuk menyembunyikan Istriku!!"
Aldhof tertawa kencang dengan nada mengejek
"Bagaimana? Aku tau pasti Kau juga sudah mendengar kabar yang simpang siur itu, Aku bisa membaca isi kepalamu! Siapa sangka tambang permata zamrud terbesar di Kekaisaran Veroch itu atas nama Lauren Veroch? Aku tau Edgar untuk menyokong posisimu duduk di kursi kebesaran Ayahmu, sokongan dari posisi Cucuku dapat menguatkannya bahkan lebih kuat! Apakah Kau tengah menjilat untuk penguatan posisimu?"
Edgar tersentak, Dia memang sudah tau berita itu. Namun di kepalanya sama sekali Ia tak memikirkan rencana picik dan terkesan pecundang itu.
"Aku memaklumi jika Kakek sudah lama hidup dalam peperangan, namun tidak pada tiap kesempatan orang mempunyai taktik sepicik dan sepecundang itu"
"Kau pikir Aku bodoh? Aku tau Kau pernah membicarakan kedudukan Cucuku dengan Kakakmu"
"Kami memang pernah membicarakan ini namun itu semua hanya pembicaraan untuk menyuruhku menerima dan memperlakukan Lauren dengan baik, tidak ada rencana picik di dalamnya"
Aldhof membuang muka dan kembali menghisap cerutunya. "Tambang permata itu di jalankan oleh para pemegang kepercayaan mendiang Kaisar Veroch, bahkan Maxwell tak diizinkan mengelolanya. Karna Lauren tak diwariskan bahkan satu barangpun, siapa sangka satu-satunya yang diberikan adalah tambang permata zamrud itu?"
"Aku sudah mengetahuinya dari lama, tapi sepertinya Lauren tak mengetahui apa-apa"
"Memang, karna jika Ia tau maka Ia akan menggunakan posisinya untuk mengemis meminta cinta dari Kau lagi, Aku menyembunyikannya darinya"
"Kakek.. seharusnya Kakek berfikir bahwa kenapa tidak dari lama Aku memanfaatkannya setelah Aku mengetahuinya?"
"Siapa yang dapat mempercayai orang licik sepertimu?"
"Namun Aku mencurigai mandor di pertambangan itu, Aku juga sudah menyelidikinya dari lama. Setiap tata kelola pertambangan itu rasanya, Ibunda Maxwell menjadi otak pengelolaannya."
Aldhof mengerutkan keningnya "Apa maksudmu?"
"Aliran keuangan pertambangan itu dicampuri tangan Ibu kekaisaran Veroch"
Aldhof menyeringai dengan raut remeh "Ternyata wanita tua itu masih tidak puas bahkan ketika putranya telah menjadi Kaisar. Aku sebetulnya tak terlalu mempedulikan tambang itu, semua yang Aku miliki sudah lebih dari cukup. Namun Cucuku Dia pantas mendapatkan Gunung Permata itu! Karna sudah terlalu banyak sakit yang Ia dera oleh Kekaisaran sialan itu" Aldhof mengepalkan tangannya kuat
"Namun Kakek, Aku hendak membicarakan ini denganmu. Buat Lauren tau mengenai tambang itu, dan jika Kakek masih tidak percaya padaku maka Aku akan membiarkan Dua Keluarga mengelola pertambangan itu, Keluarga Vaske dan Caviar"
"Kau bicara begitu tertata, rencana apa yang sudah kau pikirkan? Apakah jika tambang itu berhasil kau akan membawa semua bongkahan zamrud itu di kaki permaisuri yang sudah digulingkan itu?"
"Aku memang mencintainya Kakek, tapi dia bukan gadis yang serakah. Bahkan Ia selalu mendorongku menjauh, Dia memutuskan untuk tidak lagi menikah dan pergi entah kemana. Keluarganya seakan hilang di telan bumi"
"Lalu mengapa Kau meminta Cucuku untuk menyokongnya?"
"Kala itu ku pikir Aku masih dapat memperjuangkannya"
"Lalu berarti kini Kau kembali pada Cucuku karna Kau telah di campakkan begitu?, lalu ketika Dia kembali Kau akan kembali bersamanya? Berani sekali Kau?!"
"Kakek.. Aku mengerti kepercayaanmu tak mudah untuk kembali, tapi biarkan Aku menjalaninya dulu. Beri Aku kesempatan, pertambangan itu dipenuhi orang-orang serakah. Ini menjadi misi besar pertama bagiku, Aku bersedia tinggal disini untuk mengurus kasus ini bersama orang-orang Kakek dan orang-orangku"
"Namun itu semua tak memungkiri fakta bahwa Kau ingin kembali dengan Cucuku karna adanya pertambangan itu"
"Bahkan ketika Aku masih bersama Lauren Aku sudah mengetahuinya Kakek, namun saat itu awal mula penyelidikan di mulai"
"Tetap saja Kau kembali kepada Cucuku karna Kau telah di campakkan Edgar!"
Edgar tak dapat memungkirinya, karna memang begitu adanya.
"Lalu beri Aku waktu Kakek. Aku akan belajar menjalani hidup bersama Lauren, kali ini Aku bersungguh-sungguh"
Aldhof menyeringai "Kau berubah begitu cepat, kemarin Kau begitu membencinya. Kali ini Kau ingin menerimanya?"
"Sebenarnya beberapa hari ini, Aku bertukar surat dengan Kakak Ren dan juga Maddyia Fello. Aku juga sudah menemui Maddy dan Kakak Ren. Hal itu terjadi begitu tiba-tiba dan menghadapkanku pada pilihan ini, belajar hidup bersama Lauren"
"Dan Cucuku selalu menjadi pilihan terakhirmu, Edgar. Wanita yang bahkan lebih memilihmu dibanding hidupnya"
Edgar dengan kepala tertunduk tak bisa menjawab apa-apa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Edgar Vaske
Fantasy{FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!} **** "Kau sentuh sedikit saja rambutku maka Aku akan melakukan hal yang sama atau mungkin lebih parah pada wanitamu!" "Beraninya Kau?!" "Kenapa?! Kenapa Aku tidak berani hah?! Apa karna Dia Calon Putri Mahkota?! Apa karna...