[10] First try

60.2K 5.5K 52
                                    








"Huhh..." Ash mengatur nafasnya sebelum menarik korset hingga mengetat dan pas dengan tubuhnya lalu ia menatap pada pantulan dirinya sendiri di cermin besar yang ukurannya melebihi tubuhnya.

"Lily kau bawa yang kumau?" Ash tersenyum manis lalu Lily menghampirinya dengan satu setelan gaun mewah yang di dapatnya dari butik istana.

"Saya membawakannya!" ucap Lily berseru seraya mendekatkan dirinya pada Ash dan membantu memasangkan gaun itu pada tubuh Ash. "Gaun ini terlihat mewah sekali, saya minta yang paling berkilau diantara yang lainnya." Lily mulai bercerita sambil menarik tali-tali dibagian punggung gaun tersebut dan mengikatkan simpul agar tidak mudah terlepas.

"Benarkah?" kekeh Ash menatap pantulan dirinya sendiri di dalam balutan gaun paling berkilau yang pernah ia pakai terlebih lagi warnanya sangat mencolok yakni kuning terang. "Kau melakukan tugasmu dengan sempurna, Lily."

"Tentu, tentu saja Nona! saya senang melakukan apapun untuk anda!" balasnya sukses mengundang tawa kecil dari bibir Ash.

"Sudah selesai. Apa anda mau saya bantu dalam merias wajah?"

"Aku bisa melakukannya sendiri." Ash berujar lalu mengangkat gaunnya guna memudahkan kakinya melangkah lalu ia mendudukkan dirinya di atas kursi yang berada tepat di depan meja rias.

Dengan cekatan Lily membukakan peralatan make up yang masih sangat baru sepertinya tidak pernah digunakan oleh Ash yang sebelumnya.

"Wow..." Ash cukup terkagum dengan kelengkapan make up miliknya. "Semua ini benar-benar milikku?"

Lily mengangguk dengan senyum lebar berseri-seri di wajahnya. "Ini semua ada di kamar anda jadi sudah jelas milik anda~"

Ash mengangguk paham lalu ia mengambil sebuah eyeliner sambil tersenyum simpul. Ash berencana merias dirinya dengan riasan tebal terutama dibagian mata. Ia ingin memiliki kesan gelap disana jadi tanpa menunggu waktu lama Ash mulai memakai eyeliner di matanya dan eyeshadow berwarna gelap. Ia memadukan warna hijau gelap di kelopak matanya yang sangat berlawanan dengan warna gaunnya bisa di bilang tidak cocok sebab Ash memang berniat tampil dalam keadaan mempermalukan dirinya sendiri.

Lalu mengoleskan jenis glossy lipstik berwarna transparan di bibirnya setelah mengoleskan eyeshadow berwarna hijau gelap sebelumnya dengan harapan mendapatkan tampilan akhir yang buruk dan berantakan karena sedari awal make up-nya sudah berlawanan dengan tema baju yang dikenakannya.

Namun begitu Ash berbalik Lily tercengang hingga menutup mulutnya yang ternganga dengan kedua tangan. Di mata Lily seperti ada Kilauan dibelakang Ash bak seorang dewi yang turun dari khayangan itu sebabnya ia sampai terperangah kagum.

"Anda..." Lily menarik nafas dalam sebelumnya melanjutkan kalimatnya. "Anda benar-benar cantik!"

"Cantik?" Ash mengangkat satu alisnya bingung lalu dia menoleh pada cermin dan mendapati dirinya biasa saja malahan dimatanya nampak tidak serasi antara make up dan gaunnya.

"Kok mirip mayat?" batin Ash meringis merasa trust issue pada perkataan Lily lalu ia memutuskan untuk keluar dari kamarnya dan mencari keberadaan Rezef.

"Oh... tidak," Ash menghentikan langkahnya secara tiba-tiba. "Jika ingin membuat Rezef kesal seharusnya aku tidak mendatanginya tapi menghabiskan uangnya." Lalu ia memutar langkahnya dan menghampiri seorang prajurit terdekat seraya memerintah.

"Siapkan kereta kudanya. Aku ingin ke kota untuk berbelanja." Pinta Ash kemudian segera ditanggapi dengan anggukkan dan balasan sungkan.

"Tentu Yang Mulia. Kereta akan siap dalam waktu lima menit. Saya permisi dahulu." Ujar prajurit itu sebelum pergi. Tak lupa dia menyempatkan diri membungkuk pada Ash guna menghormati gadis itu.

Crown Prince and His Maiden Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang