[48] Blush cheeks when looking at you

44.9K 6.2K 281
                                    

Rezef : jejak atau tikam?🔪


























Sedetik, dua detik, tiga detik... otak Ash mencoba untuk menerima informasi yang baru saja ia dapatkan dari Rezef. Apa tadi katanya? tandai? tandai apa? memangnya Rezef adalah sebidang tanah yang sebentar lagi akan diadakan pembangunan sehingga pemiliknya meminta kepada pemilik sebelumnya untuk menandai batas-batas tanah yang masuk dalam wilayahnya?

Namun Ash terlalu pintar untuk beranggapan polos semacam itu. Pemikiran yang barusan itu hanya pengalihan semata. Lagipula siapa yang tidak akan mengalami lemot otak dalam situasi seperti ini?

Pria tampan nan rupawan sedang memegangi kerah kemejanya, ditarik ke arah bawah sehingga mempertontonkan leher tingginya yang putih, mulus, dan nampak berkilau dalam pandangan Ash.

Rezef menunggu. Tatapan pria itu masih sama, tidak begitu memiliki emosi namun agak sayu dan terlihat errr... seksi? Ash menggeleng sesaat lalu ia tidak yang sejatinya tidak pernah menolak perintah Rezef tentu tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Lagipula sebagai manusia biasa, siapa yang akan munafik dengan menolak saat dihadapkan oleh pilihan menggoda begini?

Nafas Ash tak beraturan ketika ia mendekatkan wajahnya ke leher Rezef. Hal yang sama dirasakan pria itu bedanya nafasnya malah terhenti tepat ketika nafas hangat Ash menyapa kulit lehernya.

Waktu terasa berhenti. Rezef bersandar pada pohon besar di belakang punggungnya mencoba merilekskan diri. Dalam posisi mata terpejam dan kepala mendongak, bibir tipis merah alaminya perlahan terbuka ketika merasakan sentuhan kenyal dari kelembutan yang sedikit basah itu pada lehernya, tepat di sisi kiri bagian bawah dekat jakunnya.

Ash menciumnya. Ash menghisapnya.

"Sshh..." lenguhan samar terdengar keluar dari belah bibir Rezef yang segera pria itu katupkan rapat sesudah Ash menarik dirinya usai memberikan tanda serupa seperti yang ia berikan lebih dahulu pada gadis itu hampir di keseluruhan leher dan dadanya.

Wajah memerah Ash berpaling, tak kuasa bersitatap dengan Rezef dan nampaknya pria itu juga melakukan hal serupa. Setelah menyentuh bagian yang sebelumnya telah dihisap oleh Ash hingga meninggalkan bekas kemerahan, Rezef merona sampai ke telinga dan lehernya. Bukan di pipi lagi tapi keseluruhan wajahnya seperti terbakar oleh sesuatu yang panas namun tidak menyakitkan melainkan terasa geli.

Sepertinya ribuan kupu-kupu itu kembali dalam jumlah jutaan. Rezef bisa merasakan perutnya yang bergejolak setelah mendapat tanda dari Ash tapi bukan mau muntah atau asam lambungnya naik. Ini karena sesuatu yang sendiri juga tidak ia mengerti.

Rezef menunduk, menutupi wajahnya dengan kedua tangan. Ia masih memerah bahkan belakang lehernya juga merah. Karena kulitnya seputih susu jika sedikit saja ada warna lain pasti akan terlihat sangat jelas sekali.

Ash juga menyaksikannya secara langsung bagaimana pria itu bergerak gelisah dan resah secara bersamaan setelah mendapatkan tanda darinya. Ash juga melihat dengan jelas bagaimana wajah Rezef yang semakin memerah saat dia mencoba menyembunyikan betapa dia tersipu saat ini.

Itu tidak membantu. Rezef malah semakin meronta-ronta seperti ingin menceburkan dirinya ke dalam sungai dan sembunyi dibawah air selama berjam-jam sampai perasaan hangat dan kupu-kupu di perutnya menghilang. Rezef ingin normal lagi tapi sepertinya sulit selama Ash masih disini.

Dilihatnya gadis yang sedang menunduk itu lalu diraihnya tangan Ash, dibawa ke dekat bibir untuk diciumi bertubi-tubi. Ash memerah lagi seperti kepiting rebus atau malahan lebih dari itu. Jantungnya terasa berhenti berdetak selama dua detik lalu berdetak lagi dalam debaran tak masuk akal sampai terasa seperti ingin melompat keluar melalui mulutnya sendiri.

Crown Prince and His Maiden Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang