[25] The royal family

44.7K 4.7K 67
                                    










Larissa mendatangi Rezef dengan segelas jus yang telah di racun. Bukannya menyusun rencana baru yang lebih tertata dan apik, Larissa justru maju secara terang-terangan sebab Rezef kelihatannya masih belum berupaya untuk membunuhnya lagi.

"Kau pasti lelah sehabis latihan kan, kak?" Larissa tersenyum berbasa-basi lalu menyodorkan gelas tinggi itu kepada Rezef dengan harapan pria itu akan meminumnya tanpa melakukan apapun. "Aku memetik beberapa buah lalu menjadikannya satu dalam jus. Kau harus mencobanya ini terasa enak."

"Benarkah?" Rezef tersenyum, ia memiliki rencana lain dalam kepalanya saat tangannya meraih gelas tinggi berisi jus dari tangan Larissa.

"Tentu saja." Sahut Larissa menyakinkan. "Kau akan menyukai jus yang satu ini."

Rezef menatap ke arah jus berwarna ungu gelap itu lalu menatap kepada Larissa kemudian mendekatkan pinggiran gelas itu ke bibirnya. Hendak meminumnya tanpa rasa curiga, Larissa yang menyaksikan hal itu mulai mengukir senyum lebar di bibirnya.

"Kau gila!?" sebuah tangan merebut gelas tersebut dari Rezef lalu dengan cepat dia menyiramkannya ke wajah Larisaa saat mengupayakan wanita itu minum secara paksa namun dia mengatupkan bibirnya rapat dan menggelengkan kepalanya kuat-kuat.

"Ashhh! apa-apaan kau!" teriakan penuh amarah itu memenuhi seisi lorong, Larissa nyaris menarik rambut Ash jika seandainya Rezef tidak menarik gadis itu dan menempatkannya berada dibelakangnya.

"Kenapa kau selalu ikut campur!?"

"Entahlah." Ash menyahut, ia melepaskan tangan Rezef dari pergelangannya lalu mengambil selangkah maju sejajar dengan pria itu. "Dia memang jahat dan kejam tapi aku lebih tidak menyukaimu serta curiga padamu."

Larissa menggeleng tak habis pikir. "Kau bercanda? kau dipihakku atau dipihaknya sekalipun tak akan ada yang berubah kau tahu? dasar menjijikan!"

Rezef mengamati wanita itu. Sang kakak yang kini lebih cocok disebut sebagai monster yang menyamar dalam rupa kakak perempuannya. Sejauh ini Rezef belum berupaya membunuhnya, yang terjadi justru kebalikannya.

Larissa tertangkap basah berupaya menghabisinya beberapa kali namun jika Rezef mengatakannya kepada perdana menteri dan pemegang pemerintahan Carthion sementara pasti mereka tidak mungkin percaya karena seolah telah ada skenario yang selalu membuat Rezef menjadi pejahatnya dibagian akhir.

Rezef berdehem memecah keheningan yang tercipta di saat Ash dan Larissa saling menatap satu sama lain penuh kebencian besar. "Kau mengambil langkah dengan tergesa-gesa, Larissa." Tatapannya kemudian jatuh pada Ash. "Dan kau juga, aku tidak pernah bersedia menerima bantuan menjijikan darimu."

"Kalian berdua sama-sama sialan!" Larissa mengumpat sebelum akhirnya berjalan cepat menubruk bahu Ash dan pergi dari sana dengan kekacauan di hati serta pikirannya.

"Kau..." Ash menatap Rezef dari samping.

"Apa rencanamu?"

"Kau bukan seseorang yang wajib kuberitahu apapun tentang diriku." Balas Rezef menyorot dengan tatapan dingin. "Urus saja dirimu sendiri, lakukan apapun yang kau mau sesukamu selama kau disini."

"Aku ingin membantumu."

"Membantuku?" alis Rezef terangkat satu, ia merasa geli setelah mendengar kalimat itu.

"Akan kusingkirkan orang-orang yang menghalangimu menjadi Kaisar sebagai gantinya setelah kau menempati kedudukan itu berikan aku sebuah rumah besar yang jauh dari sini dan beberapa kantong koin emas." Ash menggigit bibir bawahnya setelah mengatakan itu.

Crown Prince and His Maiden Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang