[50] How's my little girl?

45.7K 6.4K 463
                                    

Nevan : haii! *Nyapa


























"Nona tak berniat menjelaskan apapun kepada saya?" Lily menyengir pura-pura polos seolah tidak tahu apa-apa padahal di kepalanya banyak sekali rangkaian peristiwa antara Rezef dan Ash bahkan yang belum terjadi pun sudah terjadi di dalam kepala Lily.

"Apa?" Ash melirik tajam pada Lily, gadis itu sontak menyenggol lengannya bermaksud menggoda.

"Tumben sekali mengenakan gaun yang memiliki kerah padahal cuaca hari ini lumayan panas~" celetuk Lily menyindir.

Ash menangkap maksud Lily, gaun berkerah yang dia kenakan memang sengaja untuk menutupi jejak-jejak kemaksiatan Rezef ditubuhnya. Okay, sebutlah Ash jahat karena menganggapnya demikian tapi ia rasa itu sudah bahasa paling sopan untuk mendeskripsikan hal-hal yang pria itu lakukan terhadapnya. Masa harus diperjelas juga?

"Tanpa lengan kok." Ash menyahuti, membela dirinya lalu memelototi Lily yang melemparkan kedipan-kedipan mata nakal ke arahnya. "Berhenti melakukan itu!"

"Ah, oh, ah. B-baiklah." Lily berdehem ringan lalu memperbaiki duduknya yang berhadap-hadapan dengan Ash di dalam kereta kuda menuju Carthion.

Sudah dua belas jam perjalanan, kusir yang membawa mereka sangat lamban dan pelan tentu karena wejangan yang telah Rezef berikan sebelum pria berangkat ke Caltaras untuk menjemput Ash.

"Sedikit saja kutemukan satu goresan kecil barang seujung kuku, lehermu tamat." Ancaman Rezef kembali terngiang, pria pengendali kuda itu meneguk ludah membayangkan lehernya terpisah dan menggelinding ke tanah.

Tiba-tiba guncangan terjadi tepat setelahnya karena bagian depan kaki kuda mengalami keseleo. Ash dan Lily saling menubruk satu ssma lain hingga kepala Ash terbentur bagian kayu pegangan dudukan kursi.

Ia meringis. "Apa yang terjadi?" tanyanya pada Lily.

Gadis itu bersungut. "HEI! BISA BAWA KUDA ATAU TIDAK!?" amuknya kesal apalagi saat mengetahui Ash baru saja mendapat benturan di dahinya yang meninggalkan bekas merah.

"M-maafkan saya, nona." Pria kusir itu menyesali perbuatannya yang tidak dilakukannya. "Kaki kudanya mengalami keseleo jadi dia mendadak akan jatuh tadi dan sekarang tidak mau berjalan lagi."

"Seberapa jauh lagi dari Istana?" Ash bertanya setelah turun dari dalam kereta, jujur saja ia merasa takut berada di kegelapan malam walau dijaga oleh serombongan prajurit diberbagai sisi.

Ash tetap merasa tidak aman kalau tidak ada Rezef sebab sejauh ini hanya pria itu yang mampu melindunginya. Keresahan Ash bertambah saat jalanan di sekeliling hanya ada pepohonan rindang sedangkan malam semakin gulita.

Novel yang Ash baca tidak sampai selesai, ia sekedar tahu endingnya saja. Kenyataan itu semakin membuat bulu kuduk Ash merinding, ia menanti jawaban sang kusir yang sedang memeriksa kondisi kuda mereka.

"Sekitar kurang dari setengah kilometer lagi, Nona." Jawab kusir tersebut, "tidak sampai setengah kok. Hanya saja kudanya tidak bisa berjalan lagi."

"Bisa diganti dengan kuda lain?"

Seorang pria menghampiri mereka bersama kudanya lalu melompat turun dari atas. "Gunakan yang ini." Ujar Lucas, panglima perang Carthion yang dikirim untuk menjemput Ash dan Lily.

"Baiklah Tuan." Pria kusir itu menanggapi lalu dibantu dua prajurit lain melepaskan kaitan kereta dengan kuda sebelumnya yang cidera.

Namun tiba-tiba saja dari arah semak terdengar banyak sekali langkah kaki. Ash mendengarnya, Lily juga. Lucas menarik pedangnya dan bersiaga lalu pasukan-pasukan berlogo matahari kembar itu datang.

Crown Prince and His Maiden Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang