[0] prolog

237K 12.8K 250
                                    

Full PDF NOVEL REZEF dengan harga 20.000 rupiah tersedia di Karyakarsa aku Kindlykei scroll aja di bagian karya karena lumayan paling bawah, lengkap 725 halaman.







"Sudah merasa lebih baik?" sebuah suara menembus telinga seorang gadis yang tengah terbaring di atas kasur, yang baru saja menggeliat kecil saat kesadarannya perlahan timbul.

"Sakit, sakit sekali..." ringisan mulai terdengar.

"Apa kau tuli?" pria itu bicara lagi kali ini terdengar marah.

Dia mengerjap mendapati dirinya ditempat yang tidak ia kenali sama sekali padahal terakhir kali seingatnya dia sedang menjalani operasi jantung tetapi sekarang ia berada di sebuah tempat, ralat, sebuah ruangan yang bisa dibilang merupakan kamar tidur seseorang dengan seorang pria bermata tajam tengah menatap ke arahnya bersama senyum miring yang menggambarkan ejekan itu.

"Siapa kau?" ujar gadis itu spontan setelah mengubah posisinya menjadi duduk di tengah ranjang dengan wajah yang masih terlihat pucat.

"Kau bercanda?" pria itu menggertakkan giginya, berjalan mendekat dengan kedua tangan dilipat di depan dada. "Kau mencoba mebodohiku lagi?" tanyanya pada gadis itu tapi bukannya menjawab dia justru menatap balik dengan pandangan linglung dan tidak tahu menahu.

Alhasil pria itu menghela nafas dan sedikit mengendurkan ekspresi kesalnya. Matanya menyusuri gadis itu masih sama tajamnya seperti pandangannya beberapa saat lalu dan jangan lupa senyuman kejam yang lebih cocok disebut sebagai seringai setan itu seolah melengkapi ketampanan pria itu.

Pria itu menghela nafas kemudian menatap lurus pada gadis yang terduduk dikasur itu lalu berkaitan. "Aku Rezef Cadfael, Pangeran Mahkota di wilayah Carthion sekaligus tunanganmu yang sangat sayang padamu jika kau lupa itu, Nona Ash."

"Rezef? Re...zef...?" gadis itu bergumam seolah berupaya mengingat sesuatu yang kemudian ketika dia mengingat siapa itu Rezef Cadfael yang terasa tidak asing, dia membuka kedua mulutnya terkejut dengan kedua mata melebar syok.

"KAU GILA!?" kalimat itu meluncur begitu saja, gadis itu seketika menutup mulutnya dengan kedua tangan dan menggeleng keras saat Rezef mulai mendatanginya dan berdiri tepat di sisi kasur.

"Bisa kau jelaskan apa maksud dari perkataanmu barusan?" pertanyaan itu terdengar dingin dan menusuk ditambah tatap tajamnya bak sebuah pedang yang baru di asah.

Gadis itu meneguk ludah tepat disaat yang sama Rezef menariknya berdiri, menurunkannya paksa dari kasur seolah tak peduli apa yang baru dialami oleh gadis yang merupakan tunangannya itu. Bukan dengan memegang tangannya tapi dengan cekikan langsung pada lehernya, tidak keras memang tapi tidak bisa disebut kendur juga.

"Jadi, bakteri dari kolam menginfeksi otakmu juga?" tanya pria itu menggertakkan giginya memasang wajah marah yang seolah-olah ingin membunuh siapa saja yang ada di hadapannya. "Kau benar-benar orang biasa yang tidak berguna. Menyusahkan!" umpatnya menekankan tetapi lalu seringai itu muncul lagi di bibirnya.

Tanpa basa-basi Rezef melumat bibir gadis itu, melahapnya dalam gerakan cepat, menelusupkan lidahnya masuk tanpa peduli apakah partnernya menikmati ciuman itu atau tidak. Ketika mulut gadis dihadapannya malah merapat, Rezef tak segan mengencangkan cekikan disekitar leher gadis itu sehingga mau tak mau dia membuka mulutnya dan membiarkan lidah Rezef menjelajahi masuk ke setiap inci bagian dalam mulutnya.

"Kenapa? kenapa dari sekian banyak novel yang kubaca, kenapa harus masuk ke novel yang ini!? sialannnnnnn!"

Kepala gadis itu dipaksa mendongak, matanya sedikit berair antara tidak nyaman dan sedikit jijik dengan lidah pria itu di dalam mulutnya. Sebab dia belum pernah sedekat ini dengan pria manapun di kehidupan sebelumnya, tidak pernah sama sekali. Maka saat Rezef semakin dalam menciumnya perlahan dia mulai merasa kepalanya pusing, pandangannya menggelap, dan lemas luar biasa menyerang seluruh bagian tubuhnya hingga akhirnya membuat ia pingsan ditempat.

Decakkan keluar dari bibir Rezef, rahangnya mengetat usai mengetahui tunangannya pingsan lagi dan secepat kilat tanpa rasa kasihan dia melempar tubuh itu ke kasur lalu berjalan pergi meninggalkan ruangan tersebut.





***

CCek di profil aku dan rasakan indahnya kisah Lana & Yohan Haze

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CCek di profil aku dan rasakan indahnya kisah Lana & Yohan Haze.

Crown Prince and His Maiden Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang