[55] It's you

38K 5.6K 1.3K
                                    

Rezef : ga jejak bacok🔪


































"Tolong berputar, nona." Natali memberi perintah pada Ash lalu segera ia melaksanakannya.

Ash mengambil satu langkah ke depan lalu berputar sehingga gaun pengantin yang dikenakannya jadi lebih mengembang.

Ash terkekeh pelan, "ini indah." Pujinya memandangi gaun yang sedang melekat ditubuhnya sekarang. "Namun..." senyumnya luntur begitu ia berbalik dan memandangi punggungnya yang terbuka secara keseluruhan sampai ke pinggang.

"Bukankah ini terlalu erotis untuk dipakai dalam acara pernikahan?" Ash memasang ekspresi putus asa, "ada yang lain?"

Natali menyengir. "Ini yang terakhir, semuanya sudah anda coba."

"Benar juga..." Ash menggaruk tengkuknya yang tak gatal lalu menimang untuk memakai gaun apa. Gaun-gaun yang sebelumnya ia coba memiliki belahan dada rendah bahkan sampai ke bagian pinggang depannya.

Semuanya cantik tapi terlalu seksi, terlalu terbuka. Ash rasa gaun terakhir yang ia kenakan masih sedikit lebih baik daripada gaun-gaun sebelumnya. Yang terbuka hanya punggungnya saja.

"Anda bida menggerai rambut supaya tidak terlalu kelihatan." Ujar Natali menyarankan.

"Ide bagus!" sahut Ash menanggapi lalu melepaskan tusuk emas bermotif bulu merah yang ada di rambutnya.

Segera rambut hitam panjangnya terbuka, tergerai dengan sempurna dan menutupi punggungnya. Ash tersenyum senang. "Ini sempurna! aku akan keluar dan memberitahu Rezef, aku suka yang ini."

Natali tersenyum lebar. "Akhirnya!" ada sebuah gaun yang Ash sukai, ia lega sebab beberapa saat lalu sebelum mendampingi Ash di ruang ganti ia mendapat ancaman pembunuhan dari Rezef kalau sampai tak ada satupun gaun yang sesuai dengan selera calon istrinya.

"Itu benar-benar cocok dengan tubuh anda, anda terlihat bersinar dan cantik sekali!" timpal Natali memuji supaya Ash lebih percaya diri dan tidak mendadak ingin berganti gaun lagi.

"Baiklah." Angguk Ash. "Aku akan menemui--"

"Ah, tidak-tidak!" cegah Natali menahan lengan Ash. "Anda tetap diruangan ini, saya akan panggilkan Kaisar agar masuk ke dalam dan melihat sendiri. Bagaimana?"

Ash merunduk melihat gaunnya yang menjuntai ke lantai. Sepertinya ia mengerti alasan Natali melarangnya keluar. Wanita itu takut kalau Ash tersandung atau jatuh lalu merusak gaunnya sendiri.

"Kau benar." Ash menyetujui, mempersilakan Natali keluar untuk memanggilkan Rezef agar ke dalam.

Tidak butuh waktu lama bagi pria itu untuk mendatangi Ash. Jarum detik jam bahkan belum berpindah saat tiba-tiba Ash mendapati sepasang tangan melingkar di pinggangnya dari belakang disusul suara berat yang menyapa telinganya.

"Cantik sekali." Rezef kagum dan memuji, tak salah ia memilih Natali dari sekian banyak toko persiapan pernikahan di Carthion ini.

"Kau suka gaunnya hm?"

"Aku suka."

Rezef mengangguk lalu mengecup pipi Ash sebanyak dua kali. Pipi kiri dan kanan masing-masing ia beri dua kecupan lalu satu langkah ia ambil ke depan, menempatkan dirinya di hadapan Ash guna melihat gadis itu lebih jelas secara berhadap-hadapan.

Lalu Rezef merunduk, menyamakan wajahnya dengan Ash kemudian menutup matanya dan menujuk ke bibirnya. "Cium aku, Ash." Pintanya.

Ash gugup. Ini bahkan bukan di kamar atau di istana mereka tapi Rezef benar-benar sudah hilang akal karena meminta hal semacam ini ditempat umum. Bagaimana kalau Natali mendadak masuk dan memergoki mereka? apa yang akan Ash jelaskan? dimana ia menempatkan wajahnya setelah itu?

Crown Prince and His Maiden Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang