Chapter 10

4.5K 208 15
                                    

Gue beneran sayang sama lo.

– Marko

***

Beberapa hari berlalu usai pesta ulang tahun Gina. Satu hal yang Sea tanamkan pada pikirannya, ia tidak ingin peduli dan tidak mau memikirkan apa yang dilihatnya pada malam itu. Terlebih tidak ada pembahasan apapun antara dirinya dan Marko, lelaki itu juga bersikap seperti biasa. Artinya Sea tidak punya hak untuk tahu segalanya bukan? Meski Sea secara hukum dan agama adalah istri sah Marko, tapi perlu digarisbawahi sekali lagi bahwa pernikahan mereka berdasarkan kesepakatan dan tidak didasari oleh cinta.

Apapun yang Marko lakukan, Sea harus kembali mengingat bahwa itu bukan urusannya. Bahkan hal tersebut tercantum pada peraturan yang mereka buat, yaitu Peraturan Nomor 1: tidak boleh ikut campur atau kepo dengan urusan pribadi masing-masing. Jadi sudah jelas bukan? Marko mencium perempuan lain itu bukan urusan Sea.

Saat ini Sea hanya ingin fokus dengan pekerjaannya, apalagi Sea sedang sibuk-sibuknya. Ia jadi lebih sering pulang malam dan membeli makan di luar, karena saking lelahnya Sea jadi tidak ada semangat untuk masak di rumah. Tidak apa-apa, rasa malas itu wajar. Beberapa kali Sea merapalkan mantra itu pada dirinya sendiri.

Hari ini Sea sampai di rumah pukul 8 malam, ia melihat mobil Marko yang biasa dipakai untuk bekerja terparkir di garasi, artinya lelaki sudah pulang. Sea pun melangkah santai seraya bersenandung, sebelum masuk ke kamarnya, Sea mengambil minum terlebih dahulu. Ia mendengar ponselnya berdenting, Sea pun mengambilnya dari dalam tas untuk melihat siapa gerangan orang yang mengiriminya pesan, semoga saja itu bukan soal pekerjaan. Tapi ternyata itu pesan dari mamah mertuanya.

Sea hanya bisa terbengong seraya menggaruk kepalanya yang tidak gatal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sea hanya bisa terbengong seraya menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Rencana bulan madu memang sudah batal karena Marko memakai seribu macam alasan, tapi ternyata Mamah Mega masih tidak menyerah dan malah memesankan dinner di salah satu hotel bintang lima. Dengan langkahnya yang lemas, Sea menaiki tangga menuju kamar Marko. Ia mengetuk pintu beberapa kali sampai mengizinkan Sea masuk. Ternyata marko sedang duduk di kursi kerjanya, lelaki itu memutar kursinya menghadap Sea.

"Ada apa?"

Sea membuang napas. Ia menunjukan layar ponselnya dan reaksi Marko biasa saja.

"Lo udah tau?"

Marko dengan santai mengangguk sementara kedua tangannya memainkan pensil. "Gue nggak enak kalo nolak."

"Iya juga sih ...." Sea bergumam. Ia bersyukur tahun ini Mamah Mega hanya memberikannya reservasi untuk dinner, dibandingkan dengan anniversary yang pertama dan yang kedua, membayangkannya saja Sea ngeri. Bagaimana tidak? Saat anniversary Sea dan Marko yang pertama dan kedua, Mamah Mega menyiapkan pesta besar di rumahnya hingga membuat ia dan Marko tidak berkutik.

My Stranger Husband ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang