Chapter 16

4.3K 175 18
                                    

Jangan lupa vote dan komennyaaa 😊
Happy reading 💗💗

***

Sea meregangkan tubuhnya setelah sepanjang hari ini bertempur dengan pekerjaan. Kini ia hanya tinggal menunggu jam pulang saja. Untuk mengisi waktu kosongnya Sea memutuskan untuk mengecek e-mail. Sea pun menguap, ternyata itu membuatnya mengantuk. Ketika mendengar ponselnya berdenting Sea meliriknya. Ternyata itu adalah pesan dari Marko.

Sea merasa tergelitik membaca pesan dari Marko

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sea merasa tergelitik membaca pesan dari Marko. Bahasanya yang biasa bar-bar kini lebih sopan dan terkesan lembut, sangat berbeda dengan dulu. Bahkan, selama tiga tahun ini, baru pertama kalinya Marko menawarkan inisiatif untuk membelikan Sea makan. Dulu, Marko secuek dan setidak peduli itu memang. Tapi kali ini, dia sangat berbeda. Apakah begini rasanya diberi perhatian oleh Marko? Ah, memikirkannya saja perut Sea langsung melilit.

***

Marko duduk di kursi Bar dengan raut wajah yang tidak bersemangat. Perasaan senangnya sepanjang hari ini tiba-tiba saja mengikis. Seandainya ia tahu ada Raymond di sini, Marko pasti akan mencari alasan untuk menolak ajakan Ian—kakak iparnya. Apalagi suasana hati Marko belakangan ini sedang seperti roller coaster, melihat lelaki yang pernah mengantarkan Sea pulang malah membuatnya mendadak tak bersemangat.

"Marko kenalin, ini Raymond temen kuliah gue, dan Raymond, ini Marko, adik ipar gue."

Raymond tersenyum menyapa Marko, bergitu juga dengan Marko yang menunjukkan senyum setengah ikhlasnya.

"Kita ketemu lagi."

Marko menyunggingkan sudut bibirnya.

"Jadi kalian berdua udah pernah ketemu?" Ian tak menyangka mendengar penuturan Raymond.

"Iya, Raymond kliennya Sea. Nggak sengaja ketemu waktu jemput Sea abis meeting."

Ian yang duduk di antara Marko dan Raymond mengangguk-angguk dengan mulut terbuka. "Wow, what a small world, ya."

Raymond hanya tersenyum tipis menanggapinya.

"Berarti ini yang kedua kalinya kalian ketemu?"

"Actually, three times," ucap Raymond lalu menyesap minumannya.

Dahi Marko mengerut. Ketiga kalinya my ass. Dalam hati Marko menggerutu. Seingat dia, Marko bertemu secara langsung dengan Raymond itu hanya dua kali. Jika dihitung dengan hari dimana dia mengantarkan Sea, ya itu memang tiga kali. Tapi, itu 'kan hanya Marko yang melihatnya Raymond. Apa jangan-jangan ....

My Stranger Husband ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang