****
Baekhyun menggeliat di tengah tidur siangnya, setelah menghabiskan banyak makanan Baekhyun jadi merasa ngantuk. Ternyata keputusan untuk bolos adalah keputusan yang salah, karena sekarang Baekhyun bosan setengah mati. Kegiatan di dalam rumah tidak menyenangkan sama sekali.
"Jo..~"
Jo yang memang selalu standby di depan pintu itu langsung masuk ketika mendengar namanya di panggil. "Ya, tuan muda."
"Jemput somi ... bawa dia kesini." suara Baekhyun parau seperti orang yang belum minum selama dua bulan.
"Baik, tuan muda. Saya sekalian bawakan minum untuk anda."
Baekhyun melirik jam, waktu berjalan sangat lambat. Mengambil ponselnya di meja nakas, melihat-lihat sosial media.
Lalu tiba-tiba muncul notifikasi pesan dari seseorang yang tidak pernah Baekhyun pikirkan.
"As if!. Apa dia pikir aku mau menikah dengannya? cih. Kalau bukan karena aku menyukai kekayaan kakek, aku tidak akan sudi menikah dengannya! tapi aku belum siap hidup miskin."
Baekhyun melempar ponselnya asal, tidak memiliki keinginan untuk membalas pesan lelaki itu dan lebih memilih untuk menggerutu sendiri.
Tetapi tiba-tiba saja pikirannya mulai menerawang kembali pada masalalu. Dua tahun lalu, saat dia pertama kali bertemu dan mengenal Chanyeol di kampus.
Saat itu Baekhyun tidak tahu kalau Chanyeol adalah cucu presdir Park. Awalnya Chanyeol terkesan baik dan cuek, tapi setelah bertemu beberapa kali di acara pertemuan bisnis bersama kakeknya, entah kenapa Chanyeol menunjukan sifat aslinya yang menyebalkan.
"Aku yakin pernah melihat dia sebelumnya, tapi dimana yaa."
****
Luhan berjalan tergesa setelah keluar dari lift, barusan Chanyeol menghubunginya dan mengatakan dia ada di apartemennya. Luhan memang memberitahu password unitnya pada Chanyeol, karena lelaki itu sering berkunjung kesana.
"Chanyeol?" Luhan langsung menghampiri Chanyeol yang sedang duduk di sofa.
"Kau datang."
Luhan bisa menebak dari wajah sembab Chanyeol bahwa pria itu baru saja menangis. Tanpa berpikir panjang Luhan langsung memeluknya erat.
"Kenapa... apa yang terjadi?" tanya Luhan.
"Aku baru saja menemui Hyung." jawab Chanyeol. Luhan melepas pelukannya dan menatap Chanyeol sendu.
"Matamu merah." Luhan mengusap pipi Chanyeol, Chanyeol memejamkan matanya menikmati sentuhan hangat itu.
"Hari ini moodku tidak bagus, hibur aku."
KAMU SEDANG MEMBACA
ONCE AGAIN! [COMPLETED]
FanfictionChanbaek || "It feels right with him, but feels wrong with you"