*****
Baekhyun menatap tubuh Chanwoo lumayan lama, ia belum terbangun juga sejak Baekhyun menyuntiknya. Baekhyun tidak berani beranjak dari sana sebelum ia memastikan Chanwoo baik-baik saja.
"Baekhyun?"
Baekhyun terperanjat kaget, menoleh pelan ke sumber suara.
"Baekhyun? Apa yang terjadi? Haa! Ada apa dengan Chanwoo?"
Baekhyun menggelengkan kepala gusar, entah kenapa ia tidak bisa mengeluarkan suaranya. Tenggorokannya terasa kering, bahkan Baekhyun tidak tahu ini sudah hari keberapa sejak perampokan.
"Minum ini..."
Baekhyun langsung meneguknya dengan haus, matanya berlinang menatap pria dihadapannya.
"Damian... tolong aku." Baekhyun bersuara serak.
"Tenanglah.. jelaskan padaku apa yang terjadi?"
"Kami di rampok, Martin terluka, lalu... lalu Chanwoo... memberi obat, tidak... suntik.. aku menyuntiknya.."
Damian mengernyit bingung karena Baekhyun bicara melantur.
"Obat itu... Chanwoo bangun.. dia harus bangun.."
"Baiklah... kau tenang dulu, aku akan memeriksa Chanwoo, kau diam disana, jangan bergerak." ucap Damian.
Baekhyun mengangguk, memeluk lututnya sendiri dengan tubuh gemetar di pojok dapur. Namun matanya tak lepas memandangi tubuh Chanwoo yang tergeletak tak jauh darinya.
Damian memeriksa denyut di tubuh Chanwoo, menempelkan telinganya di dada pria itu. "Dia masih hidup."
"Hiks... dia masih hidup."
Damian melirik suntikan kosong yang ada di dekat Chanwoo.
"Apa kau menyuntikkan ini pada Chanwoo?"
Baekhyun mengangguk.
Damian langsung menghampiri Baekhyun dan mencengkram kedua bahunya. "Katakan dengan jelas! Apa kau memberikan suntikan itu pada Chanwoo?! Atau Martin?"
"M-martin.. hiks.. aku melakukannya pada Martin."
Damian menghela napas berat, duduk disamping Baekhyun menyandarkan punggungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONCE AGAIN! [COMPLETED]
FanfictionChanbaek || "It feels right with him, but feels wrong with you"