8

810 65 2
                                    

****

Baekhyun menatap takjub dirinya di depan cermin, terlepas dari aktifitas memuakkan yang tidak dia kehendaki itu, keterampilan para penata rias cukup membuatnya kagum.

"Tuan muda sangat tampan dan cantik diwaktu yang sama" celetuk salah satu penata rias yang barusan membubuhi wajahnya dengan berbagai macam makeup.

"Benar.. aku pikir dia malaikat." timpal Cheline, penata gaya.

"Terimakasih." sahut Baekhyun merona.

"Saya jadi tidak sabar, di hari penikahan anda nanti pasti anda akan terlihat jauh lebih cantik dan bersinar."

Seketika senyum Baekhyun lenyap, secepat kedipan mata moodnya langsung berubah. 'Bersinar? aku justru akan menjadi orang yang paling tersiksa disana nanti'

"Jo.. apa dia sudah datang?" tanya Baekhyun.

Jo tersentak kaget karena nada suara tuannya itu menjadi ketus. Padahal beberapa detik lalu dia benar-benar seperti dewa.

"Tuan muda Chanyeol sedang dalam perjalanan." jawab Jo.

"Sore nanti kosongkan jadwalku, aku mau pergi menemui Dokter Cha."

"Apa terjadi sesuatu, tuan muda?" tanya Jo khawatir. Dokter Cha adalah Dokter yang bertanggung jawab atas kesehatan psikologis Baekhyun.

"Tidak.. aku hanya butuh obat tidur."

Jo menatap para pekerja disana, meminta mereka untuk meninggalkan ruangan. Karena obrolan ini sangat sensitif, bahaya jika ada orang luar yang tahu.

"Tuan muda.."

"Aku tidak apa-apa, aku hanya ingin tidur nyenyak.. akhir-akhir ini aku sering bermimpi buruk."

"Baiklah, saya akan menjadwalkan pertemuan anda sore nanti."

****

    Chanyeol memarkirkan mobilnya asal di halaman mansion Byun. Para pelayan yang sedang bekerja reflek menoleh dan terpesona melihat lelaki tampan itu.

Setiap langkah yang dia ambil mampu mendebarkan para pelayan disana.

"Tuan muda.. selamat datang." sapa Jo. Chanyeol menggangguk sebagai sahutan.

"Silahkan.." Jo memandu Chanyeol masuk ke dalam sebuah ruangan yang dijadikan tempat rias sementara.

"Apa ini?" tanya Chanyeol.

"Sebelum mengambil foto anda perlu di rias, silahkan.."

Chanyeol berdecak, tapi tetap menurut dan duduk di depan meja rias. Membiarkan orang-orang itu bekerja memperindah wajah dan penampilannya.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ONCE AGAIN! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang