***
****
Presdir Byun terdiam setelah mendengar laporan dari para pelayan tentang Baekhyun yang sakit dan Chanyeol datang bagaikan pangeran berkuda putih menyelamatkan tuan putri.
Itu berlebihan tapi Presdir Byun memaklumi para pelayannya karena mereka sangat mengagumi ketampanan Chanyeol.
"Mereka bersama sekarang?" tanya Presdir Byun.
"Kedua tuan muda berada di kamar, Presdir."
"Bagaimana dengan demam Baekhyun?"
"Terakhir kali saya menyentuhnya suhu tubuh beliau masih tinggi." jawab Jongdae.
"Sekarang?"
Jongdae menggelengkan kepala. "Tuan muda melarang siapapun masuk ke dalam kamar."
"Kalian boleh pergi." titah Presdir Byun. Para pelayan itu termasuk Jongdae keluar dari ruangan.
Presdir Byun mengaitkan kedua tangannya di atas meja sambil memasang wajah serius seperti sedang berpikir.
Beberapa saat kemudian beliau mengangkat telepon yang ada di sampingnya dan menghubungi seseorang.
Bip
"Aku belum mati." suara lemas disebrang sana.
"Aku tahu, aku hanya ingin memberimu kabar baik atau mungkin ini kabar buruk bagimu."
"Cepat katakan, aku tidak bisa melepas selang oksigen terlalu lama atau aku akan benar-benar mati. Setidaknya jangan buat aku mati penasaran, Byun."
Presdir byun terkekeh singkat. "Cucu-ku sakit."
"Apa?! Uhhuk-uhhuk.. bagaimana bisa kau bilang itu kabar baik?"
"Aku belum selesai bicara." ucap Presdir Byun seraya berdecak.
"Hahh.. jantungku.."
"Cucu-mu disini."
"Apa?! Chanwoo disana?!"
"Bukan."
"Hahhh... kau.. kau benar-benar ingin aku mati."
"Bagaimana? Apa senam jantung itu efektif?"
"Kau kejam sekali padaku, uhhuk-uhhuk... b-bagaimana bisa bocah itu ada disana?"
"Sudah kubilang, cucu-ku sedang sakit!"
"Apa maksudmu bocah itu tiba-tiba memiliki insting bahwa Baekhyun sedang sakit dan langsung datang kesana?" tanya Presdir Park Heran.
"Mungkin kau benar, karena sepertinya tidak ada yang memberitahunya tentang Baekhyun sakit. Aku bahkan baru mengetahui hal itu beberapa menit yang lalu."
KAMU SEDANG MEMBACA
ONCE AGAIN! [COMPLETED]
FanfictionChanbaek || "It feels right with him, but feels wrong with you"