14

708 52 0
                                    

****
*
*
*

Baekhyun pikir itu akan menjadi pekerjaan biasa, maksudnya hanya menyusun alat-alat musik dan pioner. Tapi ternyata tidak semudah itu, ia masih harus memasang peredam suara dan sekatan kaca pemisah.

Belum lagi Chanyeol mau merubah warna dindingnya menjadi warna hitam. Lalu mengganti jenis lampu ke yang lebih redup dan yang dapat berganti warna dengan remote control.

Sekarang Baekhyun tahu kenapa Chanyeol memilih bolos kuliah dan memaksa untuk membantunya mendekor studio. Itu karena Chanyeol sudah merencanakan ini sejak lama.

Membuat studio impiannya. Terlihat dari bagaimana cara Chanyeol memilih wallpaper dengan teliti, lalu mencocokkannya dengan warna lain. Untungnya Chanyeol memanggil penjual barang-barang itu ke rumah, bukan mereka yang pergi ke toko untuk membeli barangnya.

"Jadi untuk di sisi ini, pasang wall decor dua susun, dan di bagian ini bisa ditutup peredam. Tolong dipastikan suaranya tidak terdengar sampai ke lantai atas." ucap Chanyeol pada salah seorang tukang yang akan memasang dekorasi dinding.

"Kalau begitu saya akan memasang peredam dibagian langit-langit."

"Untuk pintunya tolong dipasang juga, jangan sampai suaranya bocor keluar."

"Baik."

Baekhyun menguap sekali, taunya itu menarik perhatian Chanyeol. Chanyeol melirik lelaki itu yang nampak bosan duduk disampingnya.

"Kau tidak ada pekerjaan?" tanya Chanyeol.

"Hum?" Baekhyun bingung.

"Kau tidak memiliki sesuatu untuk dilakukan?" tanya Chanyeol ulang. Baekhyun semakin bingung. Bukankah mereka sedang mendekor studio? ini kan juga pekerjaan.

"Barang-barangmu, apa semuanya sudah dirapihkan?" tanya Chanyeol sekali lagi.

"Sudah, semuanya sudah selesai." jawab Baekhyun.

"Kau bisa melakukan hal lain, urusan studio biar aku saja."

Baekhyun mengerjapkan mata, entah kenapa dia merasa kecewa. Padahal tadi Chanyeol sendiri yang meminta bantuannya tapi sekarang tiba-tiba dia diusir begitu saja. Baekhyun juga tidak memiliki kegiatan lagi yang harus dilakukan karena semuanya sudah selesai.

Chanyeol melirik jam di dinding. "Sudah hampir siang, bagaimana kalau kau pilih menu makan siang."

"Jo yang akan menyiapkan makan siang." sahut Baekhyun.

"Kalau begitu, bantu aku pilihkan ini." Chanyeol menunjukan lembar katalog lemari susun. "Mana yang bagus?"

Baekhyun memperhatikannya dengan teliti, menimang sesuai dengan selera Chanyeol. Karena sejak tadi Chanyeol terus memilih warna-warna gelap berbau klasik, Baekhyun akan memilih lemari susun yang persis seperti itu.

"Ini.. yang ini." tunjuk Baekhyun.

Chanyeol tersenyum miring seraya menatap Baekhyun. "Aku juga berniat memilih itu."

"Benarkan?" Baekhyun reflek kegirangan karena pilihannya tepat dan langsung disetujui.

"Iya, aku suka yang ini." ucap Chanyeol. Lalu menunjukkan pilihan itu pada penjualnya.

Setelah beberapa menit memilih barang-barang yang akan dipasang dan dibeli. Mereka pun selesai memutuskan.

Semua itu akan dikirim sore nanti, termasuk peralatan musik Chanyeol yang dikirim dari rumah lamanya.

"Tuan muda, ini saya bawakan milkshake kesukaan anda dan ini untuk tuan muda Chanyeol, Ice coffee." Jo menaruh dua gelas minuman berbeda warna itu ke atas meja.

ONCE AGAIN! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang