27

737 59 8
                                    

****

Baekhyun menatap padang bunga matahari yang ada di sekelilingnya. Sangat indah, bahkan saat matahari terik diatas sana bisa saja membakar kulitnya, Baekhyun acuh. Dia berjongkok, memetik salah satu bunga disana.

Namun tiba-tiba seseorang menahan tangannya. Baekhyun menengadah, wajah orang itu tidak tampak jelas karena dia menunduk membelakangi matahari.

"Kau tidak boleh memetik bunga ini." Suara yang familiar berhasil membuat senyum Baekhyun mengembang.

"Chanyeol?"

"Iya, ini aku.. Chanyeol."

Baekhyun berdiri, berhambur memeluk Chanyeol. Menghirup aroma yang membuatnya semakin yakin bahwa lelaki tinggi di pelukannya adalah suaminya.

"Kenapa aku tidak boleh memetik bunga itu?"

"Karena aku sudah menyiapkan bunga yang lebih cantik dari ini."

Baekhyun melepas pelukannya dan mendapati sebucket bunga mawar.

"Woaah!"

Baekhyun menatap lelaki itu, kini dengan sangat jelas, dia Park Chanyeol, suaminya yang sekarang.

"Selamat ulang tahun, Baekhyun."

"Kau ingat ulangtahunku?"

"Tentu saja, aku tahu semua tentangmu. Aku siapa?"

"Chanyeol, suamiku."

Mereka sama-sama membagi senyum hangat, sehangat matahari yang menyorot keduanya.

****

Srekk! Suara gorden di geser, matahari langsung masuk ke dalam ruangan menyoroti kedua insan yang sedang terlelap damai di atas ranjang besar mereka.

Chanyeol membuka mata lebih dulu karena dia tidur menghadap jendela.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Chanyeol dengan suara serak khas bangun tidurnya.

"Ini sudah siang, aku rasa kau sudah cukup beristirahat." ucap Kai yang sudah dengan lancangnya membangunkan sepasang suami itu.

"Kenapa kau masih ada disini, tutup gordennya, aku tidak mau Baekhyun terbangun." omel Chanyeol.

Kai kembali menutup setengah gorden itu, sebatas agar tidak mengenai wajah Baekhyun.

"Aku bolos kuliah, Sehun dan Luhan terus menghubungiku tapi aku sedang malas bertemu mereka. Karena aku pikir kau juga bolos, jadi aku mau menetap disini untuk sementara."

"Apa maksudmu sementara?"

"Hanya sampai nanti malam, kakakku masih ada dirumah... aku mohon."

"Terserah, keluar dari sini.."

"Cepat turun, Joo menyiapkan makan siang banyak sekali. Ah iya, Zii sudah memindahkan barang-barangnya dari klinik kesini, Joo hebat juga, dia bisa menyiapkan ruangan dengan cepat hanya dalam waktu beberapa jam. Tapi aku kasihan, dia pasti lel—bufh." Sebuah bantal melayang ke wajah Kai.

"Pergi.." usir Chanyeol.

"Ya ya ya... jangan tidur lagi, aku bosan." Kai keluar dari sana.

Chanyeol mendesah berat, kembali menarik selimut, memeluk Baekhyun erat. Tiba-tiba ia terkejut, melihat Baekhyun tersenyum dalam tidurnya. Sepertinya dia bermimpi indah lagi.

Tapi, bagaimana jika dia menangis lagi saat terbangun? Seperti semalam.

"Sial!" umpat Chanyeol. Kemudian menggoyangkan tubuh Baekhyun.

ONCE AGAIN! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang