50

583 46 9
                                    

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

     Setelah dari rumah sakit, Chanyeol membawa Baekhyun ke taman lagi. Namun ini taman yang berbeda dengan yang sebelumnya.

Kalau tadi taman didekat Universitas Of Bonn, kali ini taman yang ada di dekat Rumah sakit Latine.

Chanyeol sudah menerima kabar dari Zi dan Kyungsoo. Juga tentang keterlibatan Dokter Kim dalam kasus trasnplantasi rahim ini. Tidak heran kalau Eyangnya juga tahu. Mungkin saja Presdir Byun juga sudah mengetahuinya.

Hanya Baekhyun yang tidak tahu, Chanyeol benar-benar tidak habis pikir. Apa setelah ini akan masih ada kejutan lain?

"Chanyeol, kau kenapa? Sejak tadi kau diam saja seperti patung." Baekhyun menatap Chanyeol khawatir dan sedikit kecewa.

Karena dia baru saja menuruti perintah lelaki itu untuk di periksa bahkan disuntik, lalu mendengar penyataan cinta yang tiba-tiba, tapi lelaki itu tidak tampak bahagia. Seakan-akan yang barusan itu Chanyeol lakukan karena terpaksa.

"Chanyeol.."

"Bi.." suara Chanyeol serius. Baekhyun seketika gugup.

"Apa kau ingat tentang ingatanmu yang berada di dalam sebuah ruangan seperti klinik?" tanya Chanyeol.

Baekhyun mengernyit mencoba mengingat. "Aku ingat. Tapi ingatan itu tidak terlalu jelas, karena saat itu aku diberi obat bius jadi aku tidak bisa membedakan apa itu nyata atau tidak."

"Aku mengerti, tapi apa kau ingat bentuk ruangan itu?"

Baekhyun mengangguk. "Aku ingat."

"Bisa kau jelaskan padaku seperti apa bentuknya?"

"Dindingnya berwarna biru, ada lampu gantung seperti yang ada diruang operasi. Tempatnya tidak terlalu luas dan juga tidak terlalu sempit. Kisi-kisi pintunya berwarna putih, dengan dua kaca dibagian atas dan bawah."

Chanyeol tersenyum seraya mengusap rambut Baekhyun. "Kerja bagus.."

"Chanyeol, sebenarnya apa yang dikatakan Dokter? Apa hubungannya dengan ingatanku yang itu?."

Chanyeol tahu Baekhyun memang cepat mencerna sesuatu. Lagipula Chanyeol tidak berniat menyembunyikannya lama-lama.

Meski sejujurnya Chanyeol takut, takut Baekhyun akan menolak kehamilannya. Karena bagaimanapun dia seorang lelaki.

"Saat Dokter memindai perutmu, Dokter menemukan sesuatu." ucap Chanyeol.

Baekhyun menatap kekasihnya itu lekat dan fokus.

"Itu sebuah rahim."

"Apa?!"

"Damian, Martin dan Dokter yang kau bilang itu adalah Dokter Kim. Mereka melakukan transplantasi rahim padamu."

ONCE AGAIN! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang