29

684 53 6
                                    

*****
*
*
*

     Restaurant mewah ditengah pusat kota Seoul itu dijaga dengan ketat. Ada banyak pria bertubuh besar yang berdiri menjaga di setiap sudut tempat itu.

Para pejalan kaki yang lewat menatap penasaran, berpikir apa ada seorang idol di dalam? Atau mungkinkah presiden mereka?

Tidak, mereka salah.

Yang ada di dalam adalah dua orang yang jauh lebih penting daripada presiden itu sendiri. Karena dengan adanya dua orang itu, perekonomian negara bisa tetap stabil.

"Apa kau akan pergi menemui Presiden Rusia? Kenapa kau membawa banyak sekali bodyguard?" tanya Presdir Park heran.

"Ah, aku baru kembali dari memancing." jawab Presdir Byun sekenanya. Presdir Park hanya bisa menggeleng maklum.

"Jadi apa yang ingin kau bicarakan? Memanggilku tiba-tiba kesini yang sedang asik memancing." tanya Presdir Byun.

"Chanyeol sudah mengetahuinya."

Kerutan di dahi Presdir Byun tercetak semakin jelas. "Bagaimana?"

"Aku yang seharusnya bertanya, bagaimana keadaan cucu menantuku? Aku dengar kau mengunjunginya beberapa hari lalu."

"Dia sangat sehat sampai bisa berteriak ditelingaku." Presdir Byun tertawa renyah sambil membayangkan wajah menggemaskan cucu nya yang sedang kesal.

"Kau yakin? Aku melihat seorang Dokter Psikolog dirumah mereka." Presdir Park menjentikkan jarinya, lalu salah satu asistennya mendekat sambil membawakan sebuah amplop yang berisikan foto Zitao dan keluarganya.

"Dia Huang Zitao, izin prakteknya di cabut karena pernah menghajar beberapa mahasiswa dan dipenjara selama tiga hari. Dia putra CEO huang, salah satu investormu di China." jelas Presdir Park.

Presdir Byun hanya melirik foto itu sekilas, seperti tidak peduli.

"Lalu ini... Martha, dia seorang janda yang tinggal di sebelah rumah Chanwoo dan Baekhyun di jerman. Dia ada dikorea sekarang." lanjut Presdir Park.

Namun lagi-lagi Presdir Byun acuh. Seakan itu bukan masalah besar. Lama-lama membuat Presdir Park kesal.

"Bagaimana kalau mereka berpisah? Apa kau akan tetap diam saja?"

Presdir Byun berdecak, lalu memberikan gesture tangan ke arah Sekertarisnya.

Sekertarisnya mendekat dan memberikan sebuah amplop berisikan foto-foto juga.

"Ini.. Xiao Luhan. Putra dari salah satu investormu, dia memiliki hubungan dengan Chanyeol sejak mereka masuk kuliah. Lalu, ini.. catatan tentang bahan dan kandungan yang ada di obat Baekhyun, apa yang kau pikirkan saat memberikan obat itu pada cucuku?"

Presdir Park terkejut, membaca dokumen itu dengan seksama.

"Awalnya aku pikir amnesia-nya adalah berkah karena dengan begitu dia jadi tidak perlu mengingat penderitaannya di masa lalu. Selain itu bisa memudahkan kita juga dalam segala hal. Tapi kau berani memberi obat itu pada cucuku?! Itu sama saja dengan kau membuat cucuku menjadi pecandu narkoba!"

"Tunggu." tahan Presdir Park. Dia sama terkejutnya.

"Panggil Dokter Kim." titah Presdir Park pada sekertarisnya.

"Kau tidak tahu soal ini?" tanya Presdir Byun.

"Aku tidak tahu apapun tentang obat, aku tidak pernah memintanya untuk memberikan obat seperti ini." jawab Presdir Park.

"Sekarang aku sudah tidak peduli lagi, bahkan jika cucuku mengingat semuanya, aku akan menyerahkan diriku untuk menerima hukuman apapun. Karena aku pantas mendapatkannya." Presdir Byun pikir dengan hilangnya ingatan Baekhyun itu akan membuat Baekhyun bisa menjalani kehidupannya dengan normal tanpa harus merasakan bayangan masalalu yang menyakitkan.

ONCE AGAIN! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang