13

703 62 5
                                    


*****

Waktu sudah menunjukkan pukul dua belas malam, Baekhyun baru saja selesai menyusun seluruh buku-bukunya. Berkat sedikit bantuan Jo buku-buku itu sekarang sudah terpajang rapih.

Sejujurnya Baekhyun cukup terkesan, layout rumah itu dan segala macam bentuk disana persis seperti rumah impiannya. Makanya sangat mudah bagi Baekhyun untuk mengatur seluruh barang.

Barang-barang lain juga sudah diletakkan di tempatnya dan hanya tersisa beberapa kardus lagi yang belum Baekhyun bongkar.

Karena terlalu fokus Baekhyun sampai merasa perutnya lapar. Baekhyun turun ke bawah, membuka pintu lemari pendingin mencari sesuatu yang bisa ia makan.

Namun disana hanya ada bahan-bahan masakan, Baekhyun mendesah berat. Melirik jam sekali lalu merogoh ponselnya di celana.

"Pizzaaa..." serunya seorang diri, memainkan ponsel sambil berjalan ke ruang tengah.

Menjatuhkan pantatnya di atas sofa, dan menaikkan kedua kakinya ke atas meja. Baekhyun membasahi bibirnya ketika melihat gambar pizza di layar ponselnya.

Perutnya semakin keroncongan.

"Aku akan pesan ini, ini dan ini... lalu soda, oh! ice cream juga! wahh.. apa ini? aku akan pesan ini juga."

Setelah memesan semuanya, Baekhyun meraih remote tv di sampingnya dan menyalakan benda kotak besar itu.

Rasanya sangat damai, apa karena barang-barangnya sudah berada disana? Baekhyun mulai merasa seperti tinggal di rumah.

Menit berlalu menjadi jam, Baekhyun melirik ponselnya lagi karena mulai kesal pesanannya tidak kunjung datang.

Namun belum sempat ia memprotes, suara bell pintu terdengar.

Baekhyun langsung berlari kecil, terlalu bersemangat hingga lupa memakai jaket.

Baekhyun mendesis ketika sapuan angin menyapa kulitnya. Padahal belum masuk musim dingin, tapi cuaca di malam hari ini cukup membuatnya menggigil.

Baekhyun juga baru sadar jarak dari rumah ke pintu gerbang itu lumayan jauh. Karena mereka belum memperkerjakan orang, jadi Baekhyun harus mengambil sendiri pesananannya.

"Pesanan anda.."

"Terimakasih, ini tips untukmu." Baekhyun memberikan beberapa lembar uang pada kurir tersebut.

"Terimakasih banyak, selamat menikmati pizzanya."

Baekhyun mengangguk dan buru-buru berbalik, larinya lebih kencang karena dia sudah tidak sabar ingin menikmati makanannya.

Rasa hangat kembali terasa ketika ia masuk ke dalam pintu rumah.

Sroot!

"Uh.." padahal dia hanya sebentar saja pergi keluar, tapi hidungnya sudah berair.

"Tuan muda.."

Baekhyun tersentak kaget, mengusap dadanya. "Ah, Jo! kau mengagetkanku."

"Maaf, saya mendengar suara pintu jadi saya keluar untuk memeriksa.. Saya pikir tuan muda Chanyeol kembali."

"Hahh.. ini aku."

Jo melirik bawaan Baekhyun. "Tuan muda memesan makanan?"

"Iya, aku lapar. Kau mau?" Baekhyun berbicara sambil berjalan ke ruang tengah. Jo mengekori.

"Tidak, terimakasih. Tapi kenapa tuan muda tidak membangunkan saya?"

"Itu merepotkan." sahut Baekhyun seraya membuka makanannya.

ONCE AGAIN! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang