Part 43-Masalah di GSPO

110 10 2
                                    

Kairi berjalan menuju suatu tempat. Tanpa ragu ia melangkah, meski dengan mata yang terus tertuju kearah ponsel. Pemuda itu dengan Yakin jika tubuhnya sudah menghapal tujuannya secara alami. dimana beberapa judul artikel pagi ini tertera di sana.

Berkali-kali ibu jari milik pemuda itu menggeser layar browser di layar ponselnya. Dimana beberapa judul artikel pagi ini tertera di sana. Ia membaca beberapa kata di setiap judul untuk menemukan judul berita yang dicari sampai akhirnya menghelah nafas panjang.

"Hah... sepertinya tidak ada gangler yang keluar hari ini." Gumam Kairi.

Pemuda itu mulai memperlambat langkahnya saat merasa tempat tujuannya sudah dekat. Jelas ia belum mengalihkan matanya dari layar ponsel.

Tepat ketika matanya menemukan sebuah judul artikel berita yang menarik, pemimpin Lupinranger itu justru malah langsung beralih dari ponselnya.

"Kau pasti bercanda!" Kening Kairi mengkerut dengan tatapannya yang berubah tajam saat melihat pintu besi yang di sentuhnya terbuka.

Ia tidak menyukai hal yang sedang terjadi di depannya. Pintu besi itu ialah pagar rumahnya. Pagar yang seharusnya sudah terkunci saat ia pergi meninggalkan Keichiro yang baru sadar tadi pagi.

Seingatnya ia sudah berpesan untuk menutup kembali pintu saat pria itu pergi tadi. Apa mungkin Keichiro melupakan pesannya.

Tidak, itu tidak mungkin.

Atau...

Mata pemuda itu melebar sesaat setelah menyadari sesuatu. Dengan cepat kakinya melangkah memasuki pagar. Menutup pintu itu kembali sebelum berjalan cepat menuju kediamannya.

Sesosok Lupinranger sedang duduk bersandar pada mulut jendela yang terbuka. Pandangannya tertuju ke luar sambil memainkan Koleksi Lupin berbentuk pistol berwarna merah di tangannya.

Tak lama setelahnya, tampak Kairi membuka pintu ruangan tempat ia berada. Menghentikkan tangan sang Lupinranger yang sedang memainkan koleksi. Sebelum beralih kepada pemida itu.

Kita mengenali ruangan itu sebagai tempat yang sama ketika Keichiro baru tersadar dari pingsannya. Meski saat ini bentuknya sedikit berbeda karena kondisinya yang sudah seperti kapal pecah. Sangat berantakan.

Kairi tidak bisa menyembunyikan amarah di wajahnya. Bagaimana tidak beberapa saat yang lalu ia baru saja menyadari jika rumahnya di bobol seseorang.

Dan sekarang saat ia memasuki kamarnya pemandangan paling mengejutkan menyambutnya. Dimana tempat itu kini sudah berantakan dengan furnitur miliknya yang beralih posisi, serta barang-barang di dalam lemari sudah berserakan di lantai.

Tatapan tajam Kairi tujukan pada sosok pelaku yang saat ini duduk di mulut jendela, menatapnya dari balik helmed Lupinranger berwarna hitam. Sambil memainkan koleksi favoritnya.

"Bonjour, kulihat tempatmu terlalu rapih dan minimalis jadi kuputuskan untuk merombaknya sedikit. Tidak kusangka aku malah menemukan harta karun di sini."

Suara lembut khas wanita terdengar bergitu sang Lupinranger bicara. Ia lantas menunjukkan koleksi merah yang ada di tangannya pada Kairi. Membuat pemuda itu gagal menahan emosinya.

"Kau... kembalikan itu sekarang!!"

Dengan cepat Kairi mendekatinya. Tujuannya jelas mengambil kembali Koleksi miliknya yang berada di tangan Lupinranger itu.

Lupin Magnum seharusnya aku tidak meninggalkannya sembarangan!! Batin Kairi saat keduanya bertukar serangan tangan kosong.

Setelah beberapa saat berusaha merebut paksa Koleksinya dari Black, pemuda itu akhirnya berhenti.

LUPIN BLACK - The Mysterious Treasure HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang