TRING! TRING!
Dentingan pelan terdengar dari gelas-gelas bir yang tergenggam erat di tangan mereka. Dengan wajah santai berhiaskan senyum penuh angkuh para pria itu langsung merebahkan diri ke sofa yang telah di sediakan sembari tangan lainnya sibuk merangkul wanita-wanita bayaran yang sedari tadi telah setia menunggu sambil tersenyum manis."Ha ha ha ha, aku sungguh tidak percaya bisa bertemu denganmu lagi di sini membayangkan kau sudah mendekam lebih dari 15 tahun di tahanan? Aku bahkan sempat membayangkan akan menemui kuburanmu di depan rumahku ha ha ha."
"Ha ha ha kak Lee kau ini bagaimana! Bisa-bisanya kau membayangkan hal mustahil seperti itu, kau pikir siapa senior kita? Hei.....dengar ya jika ada yang bisa membunuh senior Daichi jika bukan penyakit berarti bukan manusia ha ha ha. Senior bagaimana menurutmu?" Tanya orang itu sembari mengarahkan gelasnya pada sosok pria besar dengan kumis tipis yang tengah duduk di antara keduanya.
Bukannya menyambut hangat gelas yang baru di arahkan orang tadi dengan santai pria itu malah meletakkan gelasnya keatas meja, sebelum tangannya menyambut sebuah pemantik api berlapis emas yang tampak tergeletak di samping gelas.
Dengan tatapan tajam ia mengarahkan pemantik api pada orang tadi setelah menggunakannya untuk menyalakan rokok. Sementara orang tadi yang masih mengarahkan gelasnya perlahan mulai kembali duduk setelah sadar akan sesuatu yang salah dari ucapannya barusan.
"Eh....senior aku...."
"Noa, apa maksud dari kata-katamu barusan?" Tanya Daichi dengan mulut dipenuhi kepulan asap rokok yang hampir menutupi sebagian besar dari wajahnya. Langsung melempar tatapan tajam pada orang bernama Noa itu sontak membuat suasana percakapan mereka menjadi hening.
"Itu....aku....maksudku..." Ujar Noa terbata dengan wajah paniknya yang langsung di arahkan kepada Lee. Sementara Lee yang baru saja diam sebentar hanya mengusap pelan kepalanya yang botak itu sambil menyesali keputusannya telah mengambil posisi duduk di depan orang bodoh ini.
"Senior tenanglah dulu....relak saja....Noa hanya sedang memujimu, dia terlalu senang karna menemuimu yang baru saja bebas dari penjara. Dan sepertinya itu membuat lidahnya terlalu lincah akhir-akhir ini ha ha ha." Tawa Lee yang langsung mencairkan suasana diiringi tawa mereka semua.
"Kau bercanda? Apa kau menganggap ini sebagai gurauan?" Tanya Daichi lagi, membuat tawa Lee, Noa dan para wanita itu terhenti sejenak sebelum mendengar kalimat terakhir dari pria itu.
"itu lucu." Ujarnya melanjutkan kalimat dan mendadak tawa mereka bertiga pecah di tengah-tengah keramaian tempat hiburan malam itu. Tawa mereda sesaat kemudian beberapa pelayan datang untuk mengantarkan beberapa botol bir tambahan ke meja ketiga bapak-bapak itu sebelum akhirnya Lee menyuruh mereka untuk pergi dan datang kembali saat dia panggil.
Para pelayan mengangguk dan satu-persatu mulai keluar meninggalkan ruangan kaca tertutup itu dengan Lee yang terakhir berdiri di dekat pintu lalu menutupnya, sambil melempar senyum pada kedua temannya itu membanggakan klub malam miliknya yang sudah cukup besar. Dengan senang dan tertawa ria pria berkepala botak itu meregangkan tangan sembari menjatuhkan tubuhnya pada simpanannya tadi dan langsung memeluk wanita itu tatkala tubuhnya mendarat.
Daichi dan Noa yang melihat hal itu hanya bertukar pandang satu sama lain sebelum berbalik kearah wanita milik mereka yang sudah tampak mengharapkan sesuatu yang manis dari kedua buaya darat itu. Alhasil keduanya hanya mengambil gelas bir mereka kemudian meneguknya bersamaan dengan raut wajah berbeda yang terlihat dari para wanita tadi.
"Aku kagum kau membuat tempat ini seperti kerajaanmu sendiri, uangmu pasti sangat banyak benar?" Ujar Daichi sambil menuangkan bir ke gelasnya.
"Akut tahu, ini semua sudah mengatakannya pada semua orang. Tidak lepas dari siapa yang memandanginya atau tidak semuanya pasti sadar." Lee mengakhiri kalimatnya saat mengatur kembali posisi duduknya yang tadi. Dengan pelan ia memegangi botol bir yang sedang dituangkan oleh Daichi sambil tersenyum kepadanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
LUPIN BLACK - The Mysterious Treasure Hunter
FanfictionLupinranger, pencuri harta karun yang dibicarakan semua orang. Serta Patranger, para polisi yang berjuang demi perdamaian. Satu tahun setelah pertarungan terakhir melawan Dogranio Yabun, akhirnya para Lupinranger kembali. Informasi mengenai para Lup...