Part 13-Terlambat

470 54 3
                                    

Suara anggur yang sedang di tuang terdengar jelas di dalam ruangan. Tampak disana Empusa yang sedang menuangkannya pada gelas Nona mereka, Medusa Forkisen.

"Paul Shadow, sejak awal aku memang tidak berharap banyak pada Pengecut itu?" Ujarnya sambil menggoyang-goyangkan gelas di tangannya.

"Jadi, apa ada kabar terbaru di dunia manusia?" Tanya Medusa pada Zanjio yang saat itu berdiri di depannya. Sementara Empusa hanya mengarahkan pandangannya pada gangler itu.

"Tentang para Patranger, ku dengar markas besar mereka baru saja terkena pembobolan system computer dan katanya beberapa informasi rahasia telah dicuri dan dihancurkan. Ha ha ha benar-benar mengejutkan." Tawanya.

"Itu sudah menggambarkan, jika mereka hanya menjadi serangga pengganggu. Mungkin...aku akan memberikan Carl Jose kesempatan."

"Ide bagus Nona, pasti sangat menarik." Ujar Zanjio membuatnya tersenyum.

"Tapi, Nona...bukankah memberikan kesempatan pada mereka hanya akan membuang waktu anda? Kenapa kita membuang waktu untuk hal yang tidak berguna."

PRANG!
Gelas anggur terjatuh, membuat banyak serpihan bertebaran di bawah lantai. Setelahnya suara desissanpun mulai terdengar. Kini gangler hasil percobaan itu hanya bisa menunduk, saat ular-ular itu mendekati wajahnya dan membelainya dengan lembut.

"Kau benar, Empusa. Apapun yang mereka lakukan, kedua grub itu bukan tandingan mereka. Tapi, bukankah hal ini justru akan menarik?" Tanya Medusa padanya dengan tatapan tajam. Empusa yang sudah ketakutan, hanya bisa mengangguk dengan kaku.

"Huh! Cari masalah sendiri." Gumam Zanjio saat melihatnya.

Apapun yang mereka lakukan, hasilnya akan tetap sama. Aku hanya ingin melihat sejauh mana mereka mengharapkan hadiah special yang kujanjikan. Lagi pula aku hanya perlu mengulur waktu, hingga koleksiku membuatnya semakin lemah. Ha ha ha, bukankah ini akan jadi ending yang menari? Lupin...Black?

-----

"Aaaa...!"
Sakura meringis saat tangannya menyentuh luka pada pipinya. Sudah tiga hari sejak mereka mengalahkan Paul yang bersembunyi di Kohakugaoka, tapi rasanya luka ini belum banyak berubah. Batinnya sambil memandangi pantulan di cermin.

Setelahnya kini ia beralih peralatan make up yang tersusun rapih di depannya. Mungkin aku tidak bisa menyembuhkannya dengan cepat, tapi....bukan berarti aku tidak bisa menutupinya kan? Batin Sakura.

"Setidaknya sampai lukanya sembuh. Aku tidak bisa membayangkan seperti apa ekspresi Nana saat meihat ini. Yah...aku baru menjahitnya. Masih butuh waktu sampai benar-benar sembuh." Ujar Sakura sesaat sebelum menyelesaikan make up nya.

Gadis itu terdiam menatap pantulannya. Tiba-tiba pandangannya beralih pada selembar amplop kuning yang tertindih kotak make up. "Aku penasaran apa yang sedang mereka lakukan, seharusnya mereka sudah sampai di sana sekarang."

-----

Flash Back, sehari sebelumnya...

Sakura duduk, sambil menikmati secangkir teh pagi yang baru disiapkan Toma untuknya. Ya, hari ini ia kembali mengunjungi Jurer. Dengan semua mata yang tertuju padanya, benar-benar membuat gadis itu seperti orang penting yang harus di layani denga hati-hati.

TRAK!
Cangkir diletakkan. Sebelum perhatiannya beralih pada wajah-wajah yang sudah menunggunya sejak tadi. "Kali ini koleksi apa?" Tanya Kairi memulai pembicaraan.

"Juste Une Illusion."

"Koleksi yang bisa membuat ilusi." Ujar Noel, mendengar itu Sakura langsung mengangguk.

LUPIN BLACK - The Mysterious Treasure HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang