Kembali ke beberapa hari yang lalu...
"Sakuya." Panggil pria itu membuatnya seketika menoleh.
Pemuda itu syok saat melihat sosok Keichiro yang baru saja ia bicarakan ternyata benar-benar muncul di depannya. Dengan wajah riang ia hampir saja memeluk seniornya itu, jika saja Keichiro tidak menghalanginya dengan tangan.
"Apa yang sebenarnya telah terjadi? Dan... kenapa penampilanmu seperti ini?"
Pertanyaan itu dengan cepat terlontar dari mulut Keichiro. Ia betul-betul membutuhkan jawaban. Tapi saat Sakuya hendak menjelaskan mereka dikejutkan dengan suara pria yang baru saja pergi tadi.
"Hei kau, apa kau masih di sana?" Tanya pria sombong itu di kejauhan.
"Maaf pak, aku sangat ingin menjelaskannya pada anda tapi sekarang sebaiknya kau sembunyi dulu!" Ucap Sakuya.
"Apa? Lagi? Memangnya kenapa Noel bilang aku hanya perlu menghindari para anggota GSPO pusat itu."
"Sepertinya ada kesalahan dari penyampaian itu. Anda tidak hanya harus menghindari mereka. Tapi seluruh pihak yang terkait pada GSPO saat ini."
"Apa? Sebanyak itu?!" Kaget mendengar pernyataan dari Sakuya Keichiro yang seharusnya segera bersembunyi malah masih berada di sana dan terlihat memikirkan sesuatu.
Ketika menyadari langkah sepatu si pria sombong makin dekat. Dengan wajah memohon pemuda itu, sambil berusaha mendorong sedikit tubuh Kaichiro. Ia meminta seniornya itu untuk cepat-cepat berpindah.
"Gawat! Pak anda harus segera bersembunyi sekarang." Pinta Sakuya.
Beberapa saat setelahnya sosok pria sombong tadi sudah kembali terlihat di dekat Sakuya yang dilihatnya baru saja selesai membersihkan tumpahan kopi yang ada di lantai.
"Ternyata benar kau masih ada di sini rupanya."
"Oh iya pak, maaf ada yang anda perlukan?" Tanya pemuda itu sopan membuat pria tersebut merasa di atas awan.
"Kau tidak ada kerjaan kan? Tolong selesaikan laporan ini dan berikan kembali padaku ketika sidah siap. Mengerti?" Tanya pria itu sekali lagi. Dengan gayanya yang sok berkuasa.
Spontan hal tersebut hampir saja membuat Keichiro ingin keluar dari tempat persembunyiannya. Namun keinginan hati itu ia tolak membuat tangannya mengepal keras, saking kesalnya ia menahan diri untuk tidak menghajar pria tersebut.
Dengan santainya Sakuya tersenyum lalu mengangguk memberikan jawaban. "Baik, aku akan segera mengembalikannya. Sekali lagi maaf untuk yang tadi."
Ujar pemuda itu. Ia bahkan sampai membungkuk hormat sebelum si pria benar-benar meninggalkannya. Menunjukkan kesopanan, tidak lebih tepatnya menunjukkan kalau ia memang sungguh-sungguh menyesal.
"Hah... orang yang sangan merepotkan."
Meski sesaat tadi pemuda itu tampak sangat ketakutan dan seperti sangat amat menyesal terlihatlah sekarang jika ia juga berusaha mati-matian menahan kekesalalnnya pada orang tersebut.
"Kau akan menerimanya nanti." Ucap pemuda itu pada map kertas yang baru saja di berikan kepadanya. Sambil mencengkram benda tersebut.
"Kau menurutinya begitu saja?" Tanya Keichiro, yang mengira Sakuya akan menuruti perintah orang yang bahkan tidak tahu ia memiliki posisi atau tidak di kepolisian global.
Pemuda itu tersenyum dan tidak menjawab, sesaat ia berpikir sepertinya saking cintanya pada pekerjaan seniornya itu tidak pernah mengerti hal-hal seperti menjilat dalam dunia kerja.
Aku benar-benar kagum padamu pak Keichiro. Orang sepertimu tidak akan mempersulit kami yang hanya seorang junior. Batin Sakuya kagum.
"Jangan khawatir soal ini. Aku akan mengurusnya, tenang saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
LUPIN BLACK - The Mysterious Treasure Hunter
FanficLupinranger, pencuri harta karun yang dibicarakan semua orang. Serta Patranger, para polisi yang berjuang demi perdamaian. Satu tahun setelah pertarungan terakhir melawan Dogranio Yabun, akhirnya para Lupinranger kembali. Informasi mengenai para Lup...