Dalam beberapa saat tempat itu terasa hening dengan hanya sepasang mata keduanya yang tampak saling bertatapan. Hal itu terjadi beberapa menit namun dengan cepat berubah hanya dalam hitungan detik.
Sakura menghelah nafasnya dan mulai memposisikan tubuhnya menyandar pada jendela kamar di belakangnya, sebelum mengalihkan lagi kepalanya pada pemuda itu.
"Jadi, apa yang kau lakukan di sini?" Tanya gadis itu sekali lagi."Aku punya sasuatu yang menarik mungkin kau ingin mengetahuinya, kakak?"
"Oh, ya? katakan padaku apa itu."
Komandan Hiltof keluar dari pintu lift yang terbuka, rapih dengan setelan kerjanya seperti biasa dan koper hitam yang selalu ia bawa setiap kerja. Dengan santai pria itu langsung berjalan menuju ruangannya di saat yang sama ia melihat Jem juga berjalan kearah yang sama.
"Selamat pagi Jem!" Sapa Komandan dengan hangat.
"Selamat pagi Komandan hari yang cerah ya!"
"Ya, hari ini sangat cerah dan kau terlihat sangat bersemangat sekali, apa pemeriksaannya lancar?" Tanya Komandan saat mereka menunggu pintu masuk terbuka.
"Sangat lancar, bahkan pagi ini aku HUAaaa.......!!!" Pekik Jem di susul oleh suara jatuh yang cukup keras, setelah Keichiro dan Sakuya mendorongnya dari balik pintu dengan lakban hitam yang langsung di gulungkan di tubuh Jem. Untungnya komandan sempat menghindar sehingga tidak ikut jatuh bersama mereka.
"Keichiro, Sakuya ada apa ini?" Tanya Komandan.
"Maaf mengagetkanmu pak, tapi kami tidak bisa membiarkan Jem lolos." Ujar Sakuya dengan tangan yang masih sibuk melilitkan lakban di tubuh Jem.
"HEI, KALIAN LEP...!!!" Teriakan Jem terhenti seketika setelah Keichiro mematikan sistem yang membuatnya bicara.
"Aku tidak akan menalakannya sebelum kami selesai memeriksamu, Jem." Sahut Keichiro.
"Ah....Bisakah kalian menjelaskan padaku apa yang sebenarnya terjadi?"
"Kami baru menerima informasi pak, seseorang baru saja menyabotase data informasi milik kita." Jelas Sukasa yang baru saja keluar dari dalam ruangan bersama Noel yang berjalan di belakangnya.
"Dan Jem kau adalah....pelakunya!" Sahut Noel melanjutkan.
"Apa!?"
-----
Flash back beberapa saat sebelumnya....
"Apa ini?" Tanya ketiganya dengan mata yang fokus pada amplop coklat yang sedang dipegang oleh Keichiro.
"Itu adalah intel Lupin, setiap Kami memperoleh intel tentang gangler maupun koleksi yang harus kami cari intel itu selalu di letakkan di dalam amplop seperti itu. Aku baru mendapatkannya, cukup mengejutkan karna ditunjukkan untuk para Patranger, yang artinya itu milik kalian."
"Milik kami? Tapi kenapa?" Tanya Sukasa, Noel yang mendapat pertanyaan itu hanya mengangkat kedua bahunya sambil tersenyum.
"Tapi apa boleh kita menerima intel ini, bukankah seharusnya kita...." Sakuya tidak melanjutkan kalimatnya saat pandangannya ia alihkan pada Keichiro.
Dengan diam ia dan Sukasa menatap seniornya itu merobek amplop yang sejak tadi ada di tangannya, mencoba mengeluarkan isi yang ada di dalam amplop tersebut. Bahkan tanpa pikir panjang, lagi pula intel itu memang untuk mereka jadi seharusnya tidak masalah. Ucap mereka dalam hati masing-masing.
"Huh! Apa ini, sebuah foto hitam?" Ujar Keichiro sambil menunjukkan selembar foto berbentuk persegi yang ia dapatkan dari dalam amplop.
"Foto? Tidak sesuai ekspetasiku." Gumam Sakuya agak kecewa.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUPIN BLACK - The Mysterious Treasure Hunter
FanfictionLupinranger, pencuri harta karun yang dibicarakan semua orang. Serta Patranger, para polisi yang berjuang demi perdamaian. Satu tahun setelah pertarungan terakhir melawan Dogranio Yabun, akhirnya para Lupinranger kembali. Informasi mengenai para Lup...