Semuanya berawal setelah kami mengurung Dokhranio....
Tiga hari setelahnya muncul kabar mengenai kematian para Lupinranger yang langsung menjadi pembicaraan hangat. Mereka tidak tahu pasti dari mana kabar itu berasal ataupun siapa orang di balik kemunculan kabar itu, anehnya semua orang terus membicarakannya sampai akhirnya itu diasumsikan sebagai fakta, bahwa para Lupinranger telah tewas di tangan Dokhranio Yamun.
Tidak ada yang bisa kami lakukan untuk mengubah kepercayaan publik mengenai kalian, selain karna keberadaan Dokhranio Yamun yang harus tetap di rahasiakan, orang-orang juga sudah menganggap Patranger sebagai penyelamat mereka. Tapi aku tahu itu tidak benar! Karna kalian juga berkorban saat itu! Jadi kami terus menyelidikinya hingga akhirnya, menemukan Black.....
"Jadi....apa yang bisa kubantu?"
"Baiklah, ayo kita awali dengan namamu?" Tanya Sukasa.
"Sakura Mitsurugi."
"Nona Sakura kudengar kau baru kembali dari Prancis dan bekerja sebagai seorang model di sana, apa itu benar?"
"Iya, aku menjadi model untuk beberapa disainer dan brand di sana."
"Wah....itu menjelaskan kenapa wajahnya cantik." Gumam Sakuya yang dengan cepat langsung di tepuk pelan oleh Keichiro. "A-ah iya pak?"
"Gadis itu kelihatannya santai sekali, biasanya orang-orang takut saat tahu akan diintrogasi oleh polisi."
"Jika mereka diintrogasi olehmu, ya itu sudah pasti."
"Sakuya, apa kau bilang barusan!"
"Keichiro!" Sahut Sukasa sambil memberi tanda dengan jari telunjukknya agar tidak berisik, Keichiro yang menyadarinya langsung membungkukkan badan untuk meminta maaf diikuti oleh Sakuya yang dipaksa membungkuk olehnya.
"Ah....maaf mereka memang seperti itu." Ucap Sukasa canggung.
"Tidak perlu, itu bukan masalah."
"Umm....baiklah pertanyaan selanjutnya, Nona bisa jelaskan bagaimana kau bisa pingsan di dalam Pabrik? Kami mendapat laporan tentang penyerangan gangler di tempat itu, tapi tidak ada siapapun kecuali kau di sana." Tutur Sukasa mulai memasang wajah serius.
Sakura yang sedari tadi berwajah dingin walau berbicara dengan nada santai pada mereka tersenyum mendengar pertanyaan itu. Dia menghela nafas kemudian menjawab. "Hah....itu sudah jelaskan? Karna akulah yang membuat serangan itu."
Ketiganya tertegun dengan wajah dan ekspresi berbeda pada masing-masing dari mereka yang sama sekali tidak menduga dengan jawaban gadis itu. Keichiro yang saat itu berdiri di belakang Sukasa bersama Sakuya mulai menghampirinya.
"Apa maksudmu barusan?" Tanya Keichiro dengan tatapan penuh curiga."Aku agak tersinggung mendengar pertanyaanmu, mengingat kalian sendiri yang sejak awal mencariku." Sambil memandang wajah Sukasa. "Tapi itu bagus, ini sudah cukup menggambaran banyak hal tentang kalian bertiga. Ternyata para Patranger tidak sehebat yang kukira."
"Apa!"
"Pak Keichiro! Tenang dulu pak."
"Tahan Keichiro, ingatlah kita sedang di rumah sakit. Jangan membuat keributan di sini." Ujar Sukasa berusaha menenangkan rekannya itu yang hampir kambuh. Sementara orang yang di tenangkan langsung berbalik sembari menarik nafas untuk mengontrol kembali emosinya.
"Nona, kau seharusnya menjaga ucapanmu sebagai seorang model, bagaimana bisa kau berkata demikian?"
"Kau benar, ucapanku memang salah tapi seharusnya rekanmu itu juga bisa menjaga emosinya mengingat dia adalah pemimpin tim. Terpancing hanya dengan segelintir kata? Aku mengerti kenapa orang-orang menyebut para Lupin lebih berguna." Sembari beralih pada Keichiro yang sudah menggenggam kepalan tangannya dengan erat.

KAMU SEDANG MEMBACA
LUPIN BLACK - The Mysterious Treasure Hunter
FanfictionLupinranger, pencuri harta karun yang dibicarakan semua orang. Serta Patranger, para polisi yang berjuang demi perdamaian. Satu tahun setelah pertarungan terakhir melawan Dogranio Yabun, akhirnya para Lupinranger kembali. Informasi mengenai para Lup...