"astaghfirullah, Asiska."kaget Diah saat pintu kamar Chika terbuka menampilkan sosok Chika yang tengah terlelap dalam mimpi indah dialam bawa sadarnya.yah, Chika ketiduran setelah selesai dimake up tadi.
"Chika, bangun." lanjut Diah menepuk lembut pipi Chika yang sudah terpoles make up natural seperti permintaan gadis itu.
"bangun nak, suami kamu udah nunggu dibawa."kini Nala ikut membangunkan menantu barunya itu yang masuk kategori kebo!
tapi itu tak mengusik mimpi indah Chika, terbukti gadis itu tak membuka matanya sama sekali membuat Diah harus mengambil tindakan. " Chika! bangun ih, sebelum bunda suruh Ilyas yang datang kesini bangunin kamu."ancam Diah yang tak terpengaruh apa-apa.
gadis itu menggeliat bukannya bangun, ia malah mencari posisi ternyamanya dengan bantal guling yang sedari tadi tak terlepas dalam dekapannya.
"Astaghfirullah,Chika! bangun ga kamu!" suara Diah meninggi kesal melihat kelakuan anaknya itu.
"Chika masi ngantuk, besok aja deh nikahnya." jawab Chika dengan suara khas tidurnya.
"astaghfirullah, Chika kamu udah sah jadi istrinya Ilyas loh," timpal Diah mengelus lengan tangan Chika agar gadis itu mau bangun, tapi sayang itu hanya membuat tidur Chika semakin lelap.
"Fatimah,ummi minta tolong nak,panggilkan Mas mu kemari." perintah Nala menyuruh anak bontotnya itu.
"nggeh mi," ucap Fatimah berlalu meninggalkan kamar Chika.
tak berselang lama Fatimah datang bersama Ilyas dan juga Azka, Azka sudah menduga hal ini akan terjadi. bagaimana tidak,Chika tak tidur semalaman jika sudah berkenala dengan dunia luar sudah dipastikan gadis itu tak tidur.
Ilyas tersenyum melihat Chika yang telah berubah status menjadi istrinya,itu tengah tertidur dengan posisi membelakangi mereka. sedangkan Azka menghela napasnya panjang, bagaimana bisa gadis itu tertidur pulas diacara pernikahannya.
mungkin orang-orang akan berpikir Chika sudah menangis terharu sekarang paling tidak tengah gugup. tapi liatlah gadis yang satu ini dengan seribu tingkah ajaibnya.
Ilyas mendekat kearah Chika mendudukan dirinya ditepi ranjang, "bissmillah." lirih Ilyas gugup pasalnya ini pertama kalinya menyentuh perempuan selain ummi dan Fatimah.
"Chika bangun yah, nanti lahi dilanjutkan tidurnya,"ucap Ilyas berbisik ditelinga Chika berharap gadis itu mau membuka matanya. tapi Chika tetaplah Chika tidak akan berubah menjadi Asoy!
"ck, lu pikir dia bakal bangun kalo lu gitu? ga bakal,emang harus pake cara kasar."sambar Azka yang kini telah berdiri diatas kasur sudah siap untuk menjalankan misinya.
Azka mulai loncat diatas kasur membuat tidur Chika terusik, "Chika bangun woy! komputer lu mau dijual!" teriak Azka membuat Chika membuka matanya dan mengubah posisinya menjadi duduk.
"ah anj, siapa yang mau jual hah!?" kaget Chika dengan wajah bantalnya.
"tapi boong," balas Azka menjulurkan lidahnya membuat Chika kesal dan berakhir melemparkan bantal gulingnya ke wajah Azka.
Chika kembali merebahkan badannya dengan posisi terlentang,dengan salah satu tangannya menutupi wajahnya.
"lu tidur lagi,gue semprotin baygon ke muka mu."ancam Azka yang tak dihiraukan oleh Chika.
"cantik" lirih Ilyas pelan yang masi dapat didengar baik oleh Chika.
Chika perlahan membuka matanya,samar-samar ia melihat wajah Ilyas dari bawa yang kini telah terseyum kearahnya.
"assalamu'alaikum,Zaujati"ucap Ilyas mengusap kening Chika hal itu berhasil membuat wajah Chika memerah.
"ya allah, ternyata gini rasanya baru bangun udah jadi istri."ucap Chika menatap langit-langit kamarnya, tak berani menatap manik mata milik Ilyas.sebab itu membuat jantungnya berdebar lebih cepat dari biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASTAGHFIRULLAH ZAUJATI ||ON GOING||
Подростковая литература"assalamu'alaikum,Zaujati"ucap Ilyas mengusap kening Chika hal itu berhasil membuat wajah Chika memerah. "ya allah, ternyata gini rasanya baru bangun udah jadi istri." ucap Chika menatap langit-langit kamarnya, tak berani menatap manik mata milik I...