AZ 29

12K 791 30
                                    

"Lā yasma'ụna fīhā lakwouu."

"Lagwaw," koreksi Ilyas sembari memakan Es Krimnya.

"Lakwouu,"Chika mengulanginya.

"bukan Lakwou,tapi Lagwaw."

"Lakwou,"

"bukan Lakwouu,"

"jadi?"Tanya Chika menatap Sang suami yang menikmati Es krimnya.

"Lā yasma'ụna fīhā lagwaw wa lā kiżżābā." Ilyas dengan suara merdunya.

"Lā yasma'ụna fīhā lag-lagwauu."

"Lagwaw."Ilyas kembali membenarkan bacaan Istrinya.

"Lagwaw wa lā kitżābā."

"kiżżābā."Ilyas menggigit Es krimnya.

"kiżżābā." Chika membuat Ilyas mengangguk membenarkan.

"ulangi,"perintah Ilyas membuat Chika mendengus,tidak tau saja Ilyas sedari tadi perempuan yang berada dihadapannya ini tengah mengoceh dalam hati.

Chika menghembuskan napasnya pasrah." Lā yasma'ụna fīhā lagwau lagwaouu."Chika tersenyum ia tau dirinya salah baca.

Ilyas menggeleng pelan sembari menikmati es Krimnya."Lagwaw."

"Lakwauu."Chika tersenyum menatap Ilyas yang juga menatapnya.

" bukan Lakwauu, Lagwaw."

"Lakh-hah?"

Ilyas tersenyum."Lagwaw."

"Lagwaw."Chika dengan senyuman kecilnya.

Ilyas tersenyum menyuruh Chika kembali mengulang bacaannya.

"Lā yasma'ụna fīhā lagwaw wa lā kiżżābā."Ucap Chika membuat IlyasIlyas tersenyum bangga.

Chika melanjutkan bacaannya hingga ayat ke 45,setelah itu ia menutup Al-quran Kecil miliknya dan meletakkannya di atas bantal guling yang sedari tadi berada disampingnya.

Chika menyembunyikan wajahnya diperut Ilyas, memeluk tubuh pria itu erat."Akhirnya,selesai juga."ucapnya mengubah posisi menjadi rebahan.

"gapapa namanya pertama kali,setelah ini kamu bakal terbiasa." Ilyas mengelus pucuk kepala Chika yang masi terbalut mukenah sholatnya.

Chika hanya pasrah mendengar ucapan suaminya,setelah ini kehidupan barunya akan segera dimulai.tak ada lagi main game hingga larut malam, tak ada lagi nongkrong bersama temannya hingga lupa waktu dan tak dapat lagi mengisap benda kecil yang membuatnya candu, apa lagi jika bukan rokok.

yah,Ilyas memang memberi batasan kepada gadis itu untuk mengisap benda bernikotin tinggi tersebut.takut jika Chika sudah tidak bisa berhenti untuk mengisap rokok, bagaimana jika suatu saat nanti mereka mempunyai anak dan ibunya masi saja setia dengan benda itu,bisa bahayakan.

sekarang kehidupan Chika akan berubah,hanya akan disi dengan mempelajari ilmu Agama yang diajarkan langsung oleh Ilyas dan guru yang mengajar dipondok,hanya ada dirinya menyetor hafalan setiap hari dan mengurus suami dan anak-anak mereka nanti.

"iya, nanti Chika bakal sering murojaah biar terbiasa dan hapalan masi aman."Chika dengan sedikit semangat diwajahnya.

Ayah kandung Chika adalah seorang Hafidz Qur'an tak heran jika Azka dan Chika memiliki hafalan walau tak sebanyak hafalan Ilyas.Jika dibandingkan dengan Ilyas,Chika masi berada jauh dibawa sana gadis itu hanya memiliki hafalan sebanyak 3 Juz saja,sedangkan Azka sebanyak 15 Juz dan tak berniat melanjutkan dengan alasan tak sanggup.

Ilyas tersenyum, setidaknya masi ada sedikit niat didalam hati Chika untuk membiasakan hal-hal yang baik kedepannya.

"besok,setor hafalan sudah Al-Isra ayat 1-30."ucap Ilyas mengambil tisu yang berada tak jauh darinya.

ASTAGHFIRULLAH ZAUJATI ||ON GOING|| Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang