AZ 16

11.8K 860 13
                                    

HAPPY READING 🌸🌸





Sesuai dengan perkataan Imam kemarin, Chika melaksanakan Sholat istikharah kedua kalinya. tapi hatinya masi saja ragu hingga ia memutuskan untuk melakukan istikharah ketiga kalinya dan menemukan jawaban atas istikharah yang ia lakukan.

setelah selesai sholat subuh dilanjutkan dengan dzikir dan doa,Chika melipat sajadah dan mukenah yah ia gunakan kemudian meletakkannya diatas meja belajar yang tak disi oleh buku buku pelajaran,hanya ada satu foto bersama teman-temannya yang bertengger.

Chika menghela napas panjang kala melihat beberapa pesan yang dikirim oleh nomor tak dikenal,yang ia yakini itu adalah Ilyas. Chika membuka pesan tersebut, terlihat banyak sekali pesan yang ia abaikan, bukannya sok jual mahal tapi Chika benar-benar belum memiliki jawaban yang pasti kala itu.

Nomor tak dikenal

Sen, 26 Jun
assalamu'alaikum asiska maaf mengganggu waktumu, sya hanya ingin bertanya kamu sudah menemukan jawabannya?

Jum, 30 Jun
assalamu'alaikum Asiska, sudah menemukan jawabannya?

Sen, 03 Jul
assalamu'alaikum chika, sudah ada?

Kam, 06 Jul
assalamu'alaikum chika,bagaimana sudah ada?

Min, 09 Jul
assalamu'alaikum chika, apa kabar?maaf jika saya terkesan memaksa mu memberikan jawabanmu atas khitbah ku beberapa waktu yang lalu
saya hanya ingin mengetahui jawaban mu, bukankah lebih cepat lebih baik? tak baik menunda-nunda sesuatu.

"bissmillah."lirih Chika sesudah membaca pesan terakhir yang Ilyas kekirim semalam, jari Chika dengan lihai menari mengetik pesan.

waalaikumsalam Ilyas ganteng💗😘

Chika baik kok, apa lagi klo dikirimin pap dari Ilyas beh dijamin sehat wal afiat ☺☺

bukannya Chika sok jual mahal ga mau balas pesannya Ilyas, cuman gimana yah hati mogel nan imoet ini belum menemukan jawabannya😔😔

tapi sekarang udah nemu kock🥰🥰

besok Ilyas datang kerumah bareng ummi dan abi, Chika tunggu ngokeyy

jangan ga datang, nanti Chika diambil orangg🤭🤭


Chika terkekeh geli saat membaca pesan terakhir yang ia kirimkan, ada desiran hebat yang mengalir dalam tubuhnya. entahlah,yang pasti membuat hati Chika jadi tak karuan.

"ya allah, Chika pasrahkan semua kepada mu."gumam Chika,tak lama setelah itu ia mendapatkan balasan dari Ilyas.

senyuman tercetak jelas diwajah Chika sesudah membaca pesan singkat yang dikirimkan oleh Ilyas.jujur saja Chika masi tak menyangka jodohnya akan secepat ini datang menjemputnya.

Chika mematikan ponselnya dan meletakkannya di nakas yang berada disamping kasur.Chika merebahkan tubuhnya bersiap untuk tidur, bukan apa- apa saat ini Kepalanya kembali terasa nyeri. yah beberapa hari ini Chika memang sedang tidak enak badan,bahkan kemarin demamnya menembus angka 41,3°c hingga membuatnya kejang.

...

"loh Chika, kamu udah enakan nak?" tanya Imam saat melihat Chika berjalan menuruni anak tangga.

"alhamdulillah, udah ayah." jawab Chika ikut duduk di kursi meja makan.

"sini piringnya, bunda ambilin nasi goreng." tawar Diah membuat Chika menyerahkan piring yang sedari dari berada dihadapannya.

"gimana Chik,udah ngasi tau jawaban kamu?" tanya Imam melahap nasi gorengnya.

Chika menganggukkan kepalanya, "Chika udah ngasih tau Ilyas jawabannya Chika, mungkin besok mereka datang."beritahu Chika menyantap nasi goreng yang telah disajikan oleh Diah.

"alhamdulillah, mereka berangkatnya hari ini. mungkin nanti malam udah tiba." ucap Imam lega

uhuk

Chika tersedak nasi goreng yang ia makan,Azka yang melihat itu menyodorkan air minum miliknya untuk diberikan keChika.

"buset,buru-buru amat. itu Ilyas kebelet nikah apa gimana?"tanya Chika menatap bunda dan ayahnya secara bergantian.

"ya bagus dong Chik, tidak baik menunda-nunda lebih cepatkan lebih baik." jawab Diah melirik Imam memberikan senyuman yang hangat.

"alah,berlindung di kalimat libih cipit libih biik.padahal aslinya mah kebelet nganu," batin Chika mendumel.

Azka menatap sinis kearah Chika yang berada disampingnya, "eh bocah harusnya lu bersyukur ada laki-laki yang mau sama lu, yang mau nerima kekurangan lu. jarang-jarang spek pulu-pulu kek lu dapat modelan kek Ilyas."sewot Azka memakan krupuk udang yang berada dipangkuannya.

"iya,Chika bersyukur kok dapat Ilyas yang ganteng manjalitaa."timpal Chika mengedipkan matanya genit.

"bagi krupuknya dong mazzeh,"goda Chika mengelus pipi Azka membuat sang empu merinding geli.

Azka meletakkan sebiji krupuk diatas nasi goreng Chika membuatnya melongo tak percaya, "maksud lu  apaan ngasih gue cuman sebiji doang!?lu pikir gue makan secuil-cuil doang hah? jangan bercanda deh lu, sini."marah Chika tak terima merampas tupperware yang berisikan krupuk dan meletakkannya diatas meja.

"kesel boleh, marah boleh, manyun boleh, Ilyas juga boleh." goda Azka menyanyikan lagu yang lagi trend itu.

"bundaaaaa!"keluh Chika masi pagi Azka sudah berhasil menggodanya.

...

" widih tumben jam segini udah mandi, udah rapi lagi.lu mau kemana bro?"tanya Azka heran saat melihat Chika yang baru saja memanas mesin motornya.

"mau nongki sama teman."ketus Chika, jujur saja Chika masi kesal pada Azka.

"busett, bocah marah. ampun dah ampun,"

"apa si ga jelas," sinis Chika meninggalkan Azka yang berada di teras rumah.

"loh bunda, ayah.mau kemana?" tanya Chika saat melihat kedua orang tuanya itu tengah bersiap siap ingin pergi.

"bunda sama ayah mau pergi belanja.kan nanti malam ada tamu yang mau datang," jawab Diah

pasti yang dimaksud oleh bundanya adalah keluarga Ilyas, "terus ga kerja?" tanya Chika basa basi.

"ngapain masuk kerja mulu? perusahaan itu punya ayah."celetuk Imam mengambil kunci mobil yang berada diatas meja Tv.

" iya,siap salah komandan."jawab Chika membuat Imam mengelus pucuk kepala Chika yang terbalut oleh hijab instan itu.

"kamu mau kemana Chik?" tanya Diah menyeritkan keningnya, tak biasanya anak gadisnya itu sudah rapih di pagi hari. biasanya dijam segini Chika lebih memilih untuk di dalam kamar memainkan game kesayangannya.

"Chika mau pergi kumpul sama teman-teman, dikantin belakang sekolah dulu.yah hitung hitung healing-healing sebelum melepas masa gadis ku, dan dipersunting oleh mu."jelas Chika membuat orang tuanya terkekeh.

"jadi gimme money," lanjutnya mengulurkan tangannya.

Diah membuka dompetnya dan mengeluarkan selembar uang berwarna merah, "jangan lama,baliknya jangan malam-malam." peringat Diah menyerahkan uang tersebut.

"siap, terimakasih bundahara.hati hati dijalan dan selamat menikmati perjalanan."

part ini agak gabut si hehehe maaf ya, doain biar author ga mager buat up part selanjutnya.

seperti biasa kalo ada yang typo kasi tau aja ngokeyy?

Follow IG
@wp.auroscorpio


bye byee🌸🌸💗💗







ASTAGHFIRULLAH ZAUJATI ||ON GOING|| Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang