"Sejatinya,menyelesaikan masalah dengan baik ialah berbicara dengan baik dan mengubah diri menjadi lebih baik."
~Ilyasa Rizaidan Fathariano.
.
.
.
.
.
.
.
.Dikamar yang hanya diisikan oleh dua manusia itu tengah membicarakan hal yang cukup serius,hingga hawa disekitar Chika mendadak menjadi dingin kala sang suami melontarkan pertanyaan yang membuatnya terkejut.
"Ha-hah,Chat apa Mas?"tanya Chika mencoba tenang walau hatinya sedang jedag-jedug.
Ilyas bergerak mengambil handphone milik Chika yang ia simpan didalam Lagu nakas yang berada disamping kasur mereka.Ilyas menyalakan handphone yang bermerek Apple tersebut.
Ilyas membuka dan mencari Chat Singkat yang kala itu sempat ia baca sebelum handphone milik Chika mati.pria dengan wajah yang sedikit memerah itu menyodorkan bukti chat Chika dengan seorang Pria yang sedikit mesra.
sedangkan Chika mengerjapkan matanya tak percaya,rahasianya selama ini sudah diketahui.ntah dengan alasan apa lagi ia harus mengelak.
"Dia siapa,Chika?"tanya Ilyas dengan nada yang terdengar marah.
Chika mengubah posisinya menjadi berhadapan dengan Ilyas,menatap kedua bola mata pria yang sedang tersulut emosi.Chika memejamkan matanya menghembuskan napasnya panjang.
"Itu bukan si-"
"Saya lebih suka jika,kamu mengatakan yang sejujurnya."potong Ilyas seolah-olah tau gadis itu akan berbohong.
dengan susah payah Chika menelan salivanya sebelum kembali bicara."Iya,maaf Mas.dia lebih dari sekedar teman."ucapnya lirih.
setelah mengucapkan itu terlihat jelas raut kecewa yang tercetak jelas diwajah pria yang tengah menatapnya dalam.
Ilyas mengangguk pelan memejamkan mata meredakan emosinya,ia tak ingin bertengkar dengan gadis yang ia sukai sedari dulu.
"Saya paham,Maaf telah merusak hubungan mu.tapi tetap,sekarang keadaan sudah berubah. kamu akan tetap menjadi milik saya."setelah mengucap itu Ilyas berlalu meninggal Chika memasuki kamar mandi, mengabaikan panggilannya.
Chika memijat pelipisnya."Tolol banget si lu Chik,bisa-bisanya lu lupa hubungan HTS lu itu."gumamnya geram.
"Wudhu,sebentar lagi waktu Dzuhur tiba."ucap Ilyas yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan rambut yang terlihat basah.
Chika dibuat kaget dengan suara bariton yang tiba-tiba muncul.
"E-eh iya,"Chika berjalan kearah kamar mandi membersihkan diri dan mengambil wudhu.
setelah selesai dengan urusannya,Chika mengambil mukena dan sajadah yang biasanya ia gunakan.terlihat Ilyas yang sedang melaksanakan Sholat Qobliyah Dzuhur.
Chika hanya berdiam diri tepat dibelakang Ilyas,menunggu pria itu selesai tanpa mau mengerjakan Sholat sunnah.selain ia tak tau itu sholat apa,gadis itu juga tak tau niatnya.
setelah selesai salam kekiri dan kekanan terdengar Iqamah yang dikumandangkan.Ilyas menoleh kebelakang terlihat Chika sedang menunduk memainkan jarinya.
Ilyas menghembuskan napasnya panjang."Sudah,siap?"tanyanya membuat Chika menatapnya.
"Siap untuk?"Chika mengerutkan dahinya.
"Saya tuntun ke Jannah."
....
"assalamualaikum warahmatullah"
"assalamualaikum warahmatullah"
KAMU SEDANG MEMBACA
ASTAGHFIRULLAH ZAUJATI ||ON GOING||
Teen Fiction"assalamu'alaikum,Zaujati"ucap Ilyas mengusap kening Chika hal itu berhasil membuat wajah Chika memerah. "ya allah, ternyata gini rasanya baru bangun udah jadi istri." ucap Chika menatap langit-langit kamarnya, tak berani menatap manik mata milik I...