AZ 38

11.3K 766 39
                                    

"potong Bebek Angsa, Angsa dikuali.kamu minta janda,nantikan ku beri. sorong kekiri sorong kekanan kepala mu melayang-layang." nyanyi Chika menggerakkan kepalanya kekiri dan kekanan.

Ilyas terkekeh mendengar lagu nyanyian Chika baru saja."jangan nyanyi terus,ayo masuk."ucap Ilyas menarik tangan Chika memasuki kantor pondok.

didalam sana terlihat cukup ramai ustadz dan ustadzah tengah menyiapkan diri sebelum masuk mengajar.Ilyas dan Chika berjalan menuju salah satu meja Ustadzah yang akan mengajar di jam pertama dikelas Chika nanti.

"Assalamu'alaikum Gus,Ning."ucap Ustazah Amel sopan dengan pandangan melihat kebawa engga menatap laki-laki yang bukan mahramnya.

"Waalaikumsalam,"kompak Ilyas dan Chika yang terlampau semangat hingga membuat beberapa orang disana terkejut mendengar suara lantang gadis itu.

"kenalkan ini istri saya,Nama Chika.ia akan masuk dikelas 10B,setau saya kamu yang akan mengajar di jam pertama,bukan?"terang Ilyas memperkenalkan Istrinya,Ustadzah Amel memang tak datang saat acara tasyakuran pernikahan mereka sebab Ummi nya jatuh sakit.

"Nggeh,Gus.Ning bisa ikut saya,soalnya jam pelajaran sebentar lagi dimulai." ucap Ustadzah Amel mengambil beberapa buku dan satu tempat pensil berwarna pink.

Chika mengangguk antusias,ia menoleh keIlyas yang berada disampingnya."Aku sekolah dulu,kalo rindu kamu tinggal cari aku."ucap Chika sedikit bernyanyi.nyanyi mulu,hobi Ning?

"btw Ustadz di pojok namanya siapa?lumayan juga mukanya." lanjut Chika setelah mencium punggung tangan Ilyas.

Ilyas yang mendengar suara pelan Chika reflek menengok kearah yang dimaksud.ia mendapati Ustadz Rahman yang kini juga menatapnya dengan satu alis yang terangkat seolah-olah bertanya Ada apa?

"jangan macam-macam sayang,saya masi marah."Bisiknya mengelus pelan pucuk kepala Chika.

"Cyandaaa,bercyandaaa..." Chika meniru Mbak-Mbak UGM yang viral di tiktok.Persis!

"Sudah,jangan banyak Tingkah.sana sekolah yang bener,saya masi ada urusan." Ucap Ilyas memberi uang jajan dua puluh ribu ke Chika,bukannya pelit tapi ini amanah dari Bunda Diah agar tidak memberikan uang yang berlebihan ke Chika karena gadis itu sangatlah boros.

"Siap,Kakanda.Adinda akan belajar dengan sungguh-sungguh sebagai bekal untuk mendidik anak-anak kita kelak nanti," Chika memberikan hormat pada Ilyas dengan suara yang cukup keras.emang dasar tak tau malu

"Sudah,ayo Ustadzah.Chika semangat nih mau liat teman baru." Ajak Chika menarik tangan Ustadzah Amel yang sedari tadi hanya diam mendengar interaksi pasutri itu.

"Assalamu'alaikum." ucapnya sebelum meninggalkan ruangan berAc itu.

mereka menjawab salam itu dengan kompak tak terkecuali Gus mereka yang tengah senyum-senyum sendiri hingga tak sadar sedari tadi beberapa pasang mata menatap dirinya.

Ustadz Adam berdeham cukup keras,"sudah kali Gus,Ning sudah pergi jangan senyum-senyum sendiri.ngeri saya liatnya,"ledeknya dengan sedikit kekehan.

"Yo ndapapa toh Mas,namanya juga pengantin baru."Sambar Ustadzah Haurah yang sedang mengambil beberapa buku yang terlihat tipis.

"Senangnya dalam hati,euy.sekarang udah punya bini,Oh senangnya dalam Jiwa bi-" Nyanyi Anta terpotong kala sebuah buku catatan yang sudah digulung menempel di mulutnya.

siapa lagi pelakunya jika bukan Gus mereka,Ilyas Rizaidan lah yang melakukannya.Anta dan Ilyas sedari dulu bersahabat,Anta seorang anak yatim-piatu.ayah dan ibunya kembali kepangkuan sang ilahi saat Anta baru memasuki jenjang Sekolah Menengah Pertama.

ASTAGHFIRULLAH ZAUJATI ||ON GOING|| Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang