AZ 19

12K 956 29
                                    


"Bismillahirrahmanirrahim."

"Ya,Ilyasa Rizaidan Fathariano Said Al-muchtar bin Kyai Zaynal Said Al-muchtar. Ankhatuka wa zawwajtuka Makhtubataka Khanza Asiska Mizela Az-zahra binti almarhum firmansyah alvarendra alal mahri 88 riyal haalan"

"qoblitu nikahaha wa tazwijaha bil mahri madzkur haalan." ucap Ilyas dengan satu tarikan napas dengan suara yang lantang dan tegas, Ilyas menghembuskan napasnya lega setelah berhasil mengucapkan kalimat tersebut.

"bagaimana para saksi? "

SAH!

air mata Azka turun begitu saja, ia tak menyangka kini adeknya sudah menjadi istri dari teman kecilnya.tak jauh beda dengan Diah yang menangis dalam dekapan suaminya.

"ya, Ilyas saya titipkan adek saya kepada mu, saya percaya engkau bisa membimbingnya, saya percaya engkau bisa menjadi nahkodanya meraih Jannah-Nya,tuntun dia kejalan yang benar dijalan yang Allah ridho bukan jalan yang Allah murkai.sayangi dia, jangan sekali kali engkau bermain tangan kepadanya, jangan sekali kali kau sakiti hatinya, karena sakit hatinya dapat melukai hati saya dan kedua orang tua saya.jika engkau sudah tidak mampu membahagiakan dia, sudah tidak dapat bersamanya,kembalikan dia kepada ku.saya siap kembali menjaganya."ucap Azka dengan suara yang gemetar tangis pria itu pecah saat mengucapkan kalimat tersebut,membuat tangis Diah kembali pecah mendengar penuturan putra sulungnya.

"InsyaAllah, saya akan menjaga amanah ini sebaik-baik mungkin."Jawab Ilyas menatap Azka yang sekarang telah menjadi kakak iparnya.

Imam menyeka cairan bening yang membasahi pipi istrinya, "sudah jangan nangis,saya yakin Ilyas dapat membimbing Chika menjadi lebih baik lagi. sekarang kamu panggil Chika untuk bertemu dengan suaminya." lintah Imam mengecup kening Diah.

"iya, tunggu sebentar ya. bunda panggil Chika dulu," ujar Diah dengan suara yang paruh, berlalu meninggalkan ruangan itu disusul oleh Ummi Nala dan juga Fatimah.

...

"astaghfirullah, Asiska."kaget Diah saat pintu kamar Chika terbuka menampilkan sosok Chika yang tengah terlelap dalam mimpi-mimpi indahnya dialam bawa sadarnya.yah Chika ketiduran setelah selesai dimake up tadi.

"Chika, bangun." lanjut Diah menepuk pipi Chika yang sudah terpoles make up natural.

"bangun nak, suami kamu udah nunggu dibawa."kini Nala ikut membangunkan menantu barunya itu yang masuk kategori kebo!

tapi itu tak mengusik mimpi indah Chika, terbukti gadis itu tak membuka matanya sama sekali membuat Diah harus mengambil tindakan. " Chika! bangun ih, sebelum bunda suruh Ilyas yang datang kesini bangunin kamu."ancam Diah yang tak terpengaruh apa-apa.

gadis itu menggeliat bukannya bangun, ia malah mencari posisi ternyaman menurutnya.bantal guling yang sedari tadi tak terlepas dalam dekapannya.

"Astaghfirullah,Chika! bangun ga kamu!" suara Diah meninggi kesal melihat kelakuan anaknya itu.

"Chika masi ngantuk, besok aja deh nikahnya." jawab Chika dengan suara khas tidurnya.

"astaghfirullah, Chika kamu udah sah jadi istrinya Ilyas loh," timpal Diah mengelus lengan tangan Chika agar gadis itu mau bangun, tapi sayang itu hanya membuat tidur Chika semakin lelap.

"Fatimah,ummi minta tolong nak,panggilkan mas mu kemari." perintah Nala menyuruh anak bontotnya itu.

"nggeh mi," ucap Fatimah berlalu meninggalkan kamar Chika.

tak berselang lama Fatimah datang bersama Ilyas dan juga Azka, Azka sudah menduga hal ini akan terjadi. bagaimana tidak,Chika tak tidur semalaman jika sudah berkenalan dengan dunia luar sudah dipastikan gadis itu tak tidur.

ASTAGHFIRULLAH ZAUJATI ||ON GOING|| Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang