AZ 60

5.2K 344 49
                                    

ASSALAMU'ALAIKUM TEMAN-TEMAN BAEKQUHH APA KABAR GERANGANN
KEMBALI LAGI SAMA AUTHOR MAGERAN INEHH

HAPPY READING SADAYANAAA

.
.
.

"𝙎𝙚𝙞𝙣𝙙𝙖𝙝 𝙖𝙥𝙖𝙥𝙪𝙣 𝙈𝙖𝙩𝙖𝙝𝙖𝙧𝙞 𝙩𝙚𝙧𝙗𝙚𝙣𝙖𝙢,𝙋𝙖𝙙𝙖 𝙖𝙠𝙝𝙞𝙧𝙣𝙮𝙖 𝙜𝙚𝙡𝙖𝙥 𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙙𝙖𝙩𝙖𝙣𝙜 𝙨𝙚𝙩𝙚𝙡𝙖𝙝𝙣𝙮𝙖. 𝙎𝙚𝙢𝙚𝙬𝙖𝙝 𝙖𝙥𝙖𝙥𝙪𝙣 𝙠𝙚𝙝𝙞𝙙𝙪𝙥𝙖𝙣 𝙙𝙞 𝙙𝙪𝙣𝙞𝙖, 𝙥𝙖𝙙𝙖 𝘼𝙠𝙝𝙞𝙧𝙣𝙮𝙖 𝙠𝙪𝙗𝙪𝙧𝙖𝙣 𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙢𝙚𝙣𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙩𝙚𝙢𝙥𝙖𝙩 𝙩𝙚𝙧𝙖𝙠𝙝𝙞𝙧 𝙠𝙞𝙩𝙖 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙎𝙚𝙡𝙚𝙢𝙗𝙖𝙧 𝙠𝙖𝙞𝙣 𝙆𝙖𝙛𝙖𝙣."

*Syαrifαh Fαtimαh Tαlhαh Al-Hαbsyi.*

Cr:*Diary Ustadzah Halimah Alaydrus*

.
.
.
.

JANGAN LUPA VOTE&KOMEN

"Azka buka pintu,gaya banget lu segala pintu dikunci. kebakaran tau rasa lu," Ucap Chika saat teleponnya berhasil tersambung ke nomor handphone Azka,terhitung sudah 15 menit Chika mengetuk pintu rumahnya namun tak kunjung dibukakan.

"lewat pintu belakang aja,Chik. gue udah ga kuat buat jalan." Jawab Azka di seberang sana,suara pria itu terdengar sedikit berbeda dari biasanya mungkin karena faktor flu berat yang diderita.

Chika menghela napasnya berat,gadis itu memutuskan sepihak telepon yang masi terhubung dengan saudaranya.

dengan perasaan yang dongkol Chika menuruti perintah sang kakak dengan mulut yang sedang komat-kamit mengerutuki Azka yang sedang sakit.

"AZKAAAA!!"teriak Chika setelah membuka pintu kamar Azka membuat pria yang sedang membungkus tubuhnya dengan selimut itu reflek menutup kedua telinganya menggunakan bantal.

dengan semangat yang menggebu Chika loncat keatas kasur menindih tubuh Azka yang masi sangat lemah,"Astaga gue kangen banget nyiksa lu."serunya mencubit gemas lengan tangan Azka.

Azka hanya pasrah,Jika ia sedang sehat mungkin saat ini ia sudah menendang Chika dari kamarnya namun sayang,tenaganya sudah tidak kuat melakukan hal tersebut.

"Chik,gue lagi sakit tolonglah berperilaku yang baik jangan kaya monyet lepas,"Azka menyingkirkan tangan Chika yang kini sedang mengelus pipinya.

"bukannya sembuh malah tambah sakit gue," lanjutnya menyandarkan dirinya didipan kasur.

Chika hanya diam,gadis itu memilih memeluk kaki Azka menikmati usapan lembut sang kakak dipucuk kepalanya. walaupun terlihat tak akur,Azka tetap menyayangi adik semata wayangnya bagaimanapun tingkah unik gadis itu.

"sendiri kesini?"tanya Azka dengan suara seraknya.

Chika mengangguk pelan,"Mas Ilyas masi ada kerjaan,nanti baru nyusul."jawabnya pelan memainkan jari-jari tangan Azka.beh mode manja on.

"kenapa ga bareng aja datangnya?lagian lusa tante Ema udah dateng."

Chika mengubah posisi tidurnya,menatap langit-langit kamar Azka."kasian lu sendirian dirumah,lagian kalo ada gue setidaknya ada yang ngurusin makanan lu, bersihin rumah termasuk kamar lu yang udah kek gudang terbengkalai."jujur Chika memperhatikan kondisi kamar Azka yang tak serapih dan sebersih dulu.

ASTAGHFIRULLAH ZAUJATI ||ON GOING|| Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang