AZ 49

10.3K 720 36
                                    

Habbiitak yoummat la-iinak,

Lamma hakeena awwel kalaam,

Habbiitak wahlif 'alaa da,

Tisma' ziyaada dana mush banaam...

Ala Balii wa laanta dãrii billii gharalii

Nyanyian itu berasal dari gadis bergingsul yang tengah mengerjakan tugasnya. lagu yang tengah trend itu dinyanyikan oleh Hilya dengan suara yang cempreng. membuat teman sekelasnya yang juga mengerjakan tugas titipan Ustadzah Haurah terusik.

"Hilya,kamu bisa diam ga?suara kamu tuh jelek," ucap salah satu temannya sembari menutup kedua telinganya.

"tau tuh,mungkin ini salah satu alasan Adik kamu ga pernah dengerin suara kakaknya,"tambah Sisi menatap kearah Hilya yang juga menatapnya.

"ganggu aja kalian,padahal tadi Aku udah ngayal nyanyi itu bareng Suami ku nanti."Hilya dibuat salting sendiri membayangkan dirinya dimasa depan bersama suaminya yang ntah dimana keberadaannya.

Nina menghela napasnya panjang,cape melihat drama setiap pagi yang dibuat oleh Hilya."tapi suara kamu memicu gangguan pendengar Hil."ucapnya

Mendengar Hal itu,Hilya tak terima.dengan wajah syoknya,gadis heboh ini menatap lurus Nina yang berada di meja sampingnya."Heh sembarangan kamu,suara kamu tuh yang merusak pendengaran.suara mirip Bebek kek gitu sok-sokan hina suara ku."ucapnya tak mau kalah.

Bersamaan dengan itu,Chika yang sudah menjalankan hukumannya karena telat masuk dibuat bingung oleh keadaan kelasnya yang cukup rame.belum sempat ia bertanya,Hilya kembali bersuara.

"dengerin yah,aku mau nyanyi lagi,"beritahu Hilya berdehem untuk menstabilkan suaranya." Kesabaran ku kau uji,"lanjutkan dengan suara lantang dan cempreng.

"dompet mu takde isi."sambung Chika membuat teman kelasnya menahan tawa.Chika mendekati Hilya,ia menepuk-nepuk pundak temannya ini membuat Hilya tersenyum.pasalnya hanya Chika satu-satunya orang yang memuji suaranya.

"bagus.. baguss... suara kamu bagus banget,kek serak-serak berserakan gitu." Chika menaik turunkan kedua alisnya dan senyuman yang terukir diwajahnya. sedangkan teman kelasnya sudah tidak tahan menahan tawa.

"ihh Ning,ga seru." Hilya memasang wajah cemberutnya,ia pikir Chika tadi ingin membela dan memujinya.

"yang seru cuman belajar Nahwu,"ucap seorang pria yang sedari tadi menyaksikan drama kecil yang terjadi dikelas ini.

"itu mah membuat Gil-" ucap Hilya terpotong saat melihat pria itu yang tak lain adalah Gusnya yang akan mengajar dikelasnya.

"eh Gus,udah pergantian jam nggeh?"lanjutnya cengiran.

Ilyas menggeleng pelan,"Iya,sekarang kembali ke tempat masing-masing." perintahnya membuat santrinya berlari kecil untuk kembali kemeja masing-masing.

tapi Chika dengan santainya ia berjalan bak model internasional dengan kedua tangannya yang Dilipat didepan dada dan mata yang memicing seolah-olah ingin memakan Ilyas.

Chika sedang mode marah ke Ilyas,pasalnya pria itu lah  dalang dari keterlambatan Chika hari ini. karena pria itu mengajaknya untuk kembali tidur selepas melaksanakan sholat subuh.

sebenarnya salahkan saja Chika yang kebo tapi salahkan juga kenapa pelukan suaminya terlalu hangat dan membuatnya nyaman hingga membuatnya enggan bangun.

"Ya Allah selamatkan nyawa hamba."

....

"kantin ga nih?" tanya Hilya yang sedang memasukkan kembali bukunya kedalam tas.

ASTAGHFIRULLAH ZAUJATI ||ON GOING|| Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang