AZ 27

11.7K 864 29
                                    


"saya tak pernah menyesal telah dipertemukan olehmu, tak pernah menyesal ditakdirkan untuk menjadi imammu,tak pernah menyesal telah menaruh hati pada mu dan tak pernah pula menyesal telah menyebutkan namamu dalam bait Doa ku
-Ilyasa Rizaidan Fathariano-

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading semuanya 🌸






pagi hari yang cerah, terlihat seorang gadis masi saja terlelap dalam tidurnya.selepas melaksanakan sholat subuh tadi ia memilih untuk melanjutkan tidurnya. sedangkan Ilyas yang bernotabe sebagai Suaminya itu tak kunjung kembali setelah meminta izin untuk menjadi Imam diMasjid tadi.

Chika menggeliat,ia meraba kesamping berharap suaminya sudah ada,namun ternyata nihil.Chika bangkit dari tidurnya perlahan ia berjalan membuka jendela yang terbuat dari kayu tersebut.

Chika menghirup dalam udara yang cukup segar."wahhh masi pagi udah panas banget disini,"gumamnya mengedarkan pandangannya menatap taman yang di penuhi bunga yang dirawat oleh Ummi Nala dan Juga Fatimah yang terletak tepat berasa disamping kamar Ilyas.

"siapa yang bilang, ini masi pagi?udah siang loh."Ilyas yang berada diambang pintu.

hal tersebut membuat Chika tergejolak kaget."Astaga monyettt,"Ucapnya membalikkan badan menatap sang pelaku yang sedang bersekap dada.

Ilyas menggeleng pelan, perlahan ia mendekatkan diri tak lupa menutup pintu kamarnya."Assalamu'alaikum, Zaujati,"

"Waalaikumsalam,kagetin mulu dah kerjaannya."Chika memutar matanya malas.

"maaf,"

Chika berdehem sebagai jawabannya,gadis itu berhamburan kedalam pelukan Ilyas, memeluknya erat seolah-olah tak ingin lepas.

Ilyas terkekeh, perlahan dielus lembut surai milik Chika."baru bangun?"tanyanya.

Chika menganggukkan kepalanya."iya,Ngantuk poll mazzehh."

"yasudah,tidak masalah.sekarang mandi, sebentar lagi adzan Dzuhur." Ilyas menatap wajah Chika yang terlihat begitu imut.

Chika membelalakkan matanya kaget."hah?sekarang udah jam berapa?"

"jam sebelas," Ucap Ilyas singkat.

"mampus, rusak image gue sebagai menantu idaman."

...

setelah melakukan sholat Dzuhur dengan Ilyas sebagai Imamnya,Chika berniat keluar kamar untuk bertemu dengan keluarga Ilyas.tak enak juga jika terus berada di dalam kamar,nanti dikira perempuan malas lagi,walaupun sebenarnya memang pemalas.

"aduh,penganten barunya baru nongol."Sambut Om Ilyas yang bernama Fahmi dengan seorang anak laki-laki digendongannya.

Chika hanya tersenyum kaku,ia berada dibelakang tubuh Ilyas mengekor bak induk ayam dan anaknya." tadi saya udah keluar, om aja yang tidak liat."Ilyas mengambil Alih anak laki-laki tadi yang baru berumur 2 tahun.

Ilyas mencium gemas pipi adik sepupunya itu."kamu kenapa nangis?"tanyanya pada bocah itu, tak ada jawaban darinya hanya menyembunyikan wajahnya yang memerah didada Ilyas.

hal itu membuat Chika mendengus kesal."drama sekali hidup mu,bocah ingusan."batinnya

"kena cubit dia,Farzam gemas liat pipi adiknya."Jawab Nadin selakunistri sah dari Om Fahmi,Ibu dari dua anak itu usianya masi muda dibandingkan dengan suaminya.Nadin yang baru berusia 26 tahun sedangkan Fahmi sudah berumur 35 tahun.mereka menikah saat usia Nadin mengajak angka 18 tahun dan dikaruniai seorang putra pertama mereka yang kini baru berusia 5 tahun.

ASTAGHFIRULLAH ZAUJATI ||ON GOING|| Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang