"Besok aku bakal main lagi sama kamu. Baik-baik, ya, Os. Aku sayang kamu."
Jossan memberontak. "Nggak, aku nggak mau! Papa! Aku nggak mau! Jangan pergi! Aku ikut!"
Tapi mobil itu benar-benar melaju pergi. Meninggalkan Jossan sendiri. Alena menghapus air matanya yang ikut turun mendengar teriakan pedih Jossan.
"Os... ayo masuk... Mulai sekarang ini rumah kamu juga," dan meski bibirnya gemetar menahan tangis, Alena tetap berkata, "kita berkenalan sekali lagi, ya? Mama... ingin kenal kamu..."
Jossan menepis tangannya kasar. "Nggak! Kamu bukan mamaku!"
"Os..." lirih Alena pedih.
Jossan menggeleng ketakutan.
Kali ini biarkan Alena sedikit egois, Alena hanya ingin mengungkapkan isi hatinya. "Os, Mama masih hidup... Os..."
"Kalau kamu mamaku, kenapa kamu buang aku?"
"Itu nggak benar, Os. Mama nggak pernah..." Alena terisak.
"Kamu buang aku, mereka bilang, kamu buang aku..." tangis Jossan mengeras, "kalau kamu mamaku, kenapa kamu nggak pernah ada? Kenapa aku sendirian? Kamu buang aku..."
"Ossan... maaf..."
"Aku salah apa? Kenapa kamu buang aku?"
"Os, maaf..." Alena menangis dalam sesal. Jossan mendorongnya.
"Aku benci kamu! Aku benci Aunty! Kamu bukan mamaku!"
***
Keadaan lampu remang-remang saat Alena membuka pintu kamar di depannya. Mengompres matanya yang sempat membengkak, Alena memastikan wajahnya jauh lebih baik daripada siang tadi. Tidak, dia tidak boleh tampil menyedihkan di depan Jossan. Alena harus tetap tersenyum. Dan memaksakan seulas senyuman di pipi, Alena memberanikan diri membuka kamar itu.
Tadi akhirnya Alena menyiapkan satu kamar untuk Jossan dan memindahkan beberapa boneka koleksi Alana saat kecil ke sana untuk menemani Jossan. Agar anak itu sedikit terhibur. Tapi yang terlihat malah sebaliknya. Jossan hanya menatap keluar jendela sambil menarik-ulur salah satu boneka bebek milik Alana itu tanpa perasaan.
"Os, kamu nggak mau makan? Mam... maksudnya, Ma...Mama buatin bubur buat kamu. Mau nggak?"
Jossan melirik sekilas Alena lalu mendengus. Kembali menarik leher si boneka bebek tidak bersalah.
Alena memaksakan senyum. "Kamu suka bonekanya Aunty Lana, ya? Nanti Mama ambilkan lagi yang lebih banyak. Koleksi Aunty Lana banyak banget, lho. Kamu mau lihat, nggak?"
"Nggak!" Jossan mendengus, "aku mau mainanku di rumah!"
"Mainan kamu di rumah apa? Mama bakal belikan kamu yang baru... Mmm, kamu suka pistol-pistolan atau mobil-mobilan?!" Alena mulai heboh, "ya udah kita siap-siap, nanti sore kita ke mall sama Aunty Lana, beli mainan yang kamu pengen, oke? Kamu boleh pilih semua yang kamu mau. Oke, setuju?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rewrite The Scars
ChickLitKesalahan terbesar Kallenya Sashmita Wangsa (Alena) di masa lalu adalah, membuang anaknya sendiri. Tahun-tahun berlalu, Alena pikir bisa melupakannya dan tetap hidup bahagia. Tapi, dosa itu terus mengejarnya. Bayang-bayang anaknya yang entah di mana...