[30] Never Be The Same

3.7K 596 188
                                    

Yasss akhirnya update

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yasss akhirnya update

Pada kangen nggak?

Komen yang banyak di ceritanya yaaa...

Hari yang ditunggu Jossan datang. Akhirnya dia bisa berkemas pulang ke rumah. Jossan tidak sabar untuk kembali ke rumah. Berenang bersama Jella, jalan-jalan bersama Grandma, makan bareng Nanny Rin, mendengarkan dongeng dari Uncle Jo... dan juga tidur bareng papa. Jossan akan menagihnya nanti. Janji Joshia untuk mengajarinya bermain rubik sambil tiduran di kamar.

Jadi, sepanjang pagi saat Alena dan Joshia membereskan barang-barangnya di kamar inap itu, Jossan terus menagih.

"Nanti malem, kita bakal tidur bareng nggak?"

Joshia yang masih sibuk dengan pikirannya hanya menjawab bingung. "Hmm?"

"Kamu janji..."

"Janji apa?"

"Bakal ajarin aku main rubik... terus tidur bareng lagi kayak kemarin."

Joshia tertawa hambar. "Gitu, ya? Emang aku janji?"

Jossan mengangguk sedih. "Kamu janji kalau udah sembuh."

"Kalian ngomongin apa?" tanya Alena yang menyusul dengan membawa tas Jossan di pundaknya. Joshia buru-buru merebutnya, membuat Alena tersenyum penuh terima kasih. "Thank you."

"Kamu ikut mobil Aunty Ale, ya? Mobilku di belakang," perintah Joshia yang hanya dibalas kedipan bingung Jossan.

"Kenapa nggak ikut kamu aja?" protes Jossan mulai kesal. "Aku maunya sama kamu."

Alena hanya menggigit bibir melihat raut sedih Jossan. Saat Joshia melakukannya, Alena tidak bisa berpikir lagi. Hanya terus mengikuti skenario Joshia tanpa pikir panjang. Tapi malah raut kecewa Jossan yang semakin kentara, membuat hatinya merasa bersalah.

Dan anaknya itu mulai menyadari hal tidak beres. Saat semua barang masuk ke dalam mobil Alena. Tangisnya membuat Joshia mematung kaku.

"Kenapa?! Kenapa aku harus ikut mobil Aunty Ale?!" tangis Jossan merebak tiba-tiba. "Kenapa nggak mobil kamu aja?!" marahnya. "Aku mau pulang... Aku mau ketemu Grandma... Mau main sama Uncle dan Jella..."

"Aku, kan, di belakang kamu. Hei, Os, mobilku kan di belakang kamu," Joshia menenangkan Jossan. Dan Alena melihatnya dari jauh merasa sangat jahat. Mengapa dia yang seperti tokoh jahat di sini? Siapa dia? Mengapa datang kemari? Mengapa menghancurkan kebahagiaan mereka? Apakah pantas dia masuk tiba-tiba?

"Ayo, Le," perintah Joshia memberikan kode.

"Kamu ikut mengantar, kan?" lirih Alena tiba-tiba.

"Rumah lo masih yang dulu, kan?"

Alena mengangguk. "Sebaiknya kamu ikut ke rumahku sebentar." Dan Alena melihat raut tercenung Joshia, sebelum akhirnya balas mengangguk walau tidak yakin.

Rewrite The ScarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang