Mission Impossible!

472 57 25
                                    

"Trus gue mesti ngapain?"

Ini Disty bukan pura-pura gak tau tapi beneran gak tau. Gimana bisa, hari minggu pas lagi santai-santainya dia didatengin sama Keyla sama Gemma. Sebenernya gak aneh, karna emang cuma mereka berdua temen Disty.

Bahkan, Mama beberapa kali berujar seperti ini. "Cari temen baru gih, Kak. Masa mereka terus yang habisin beras Mama?"

Iya, beras rumah Disty emang suka habis. Keyla sama Gemma suka gak tahu diri, kadang Papa bahkan sampai mesti jajan di luar karna gak kebagian nasi.

Oke, abaikan soal ketersediaan nasi di rumahnya. Disty gak mau bikin semua orang ikutan khawatir soal dirinya dan keluarganya, dia juga gak mau kalau tiba-tiba dapat bantuan modelan Jalinan Kasih. Nggak! Disty gak mau mesti duduk merenung trus ada backsound lagu sedih. Estertik kagak, menyedihkan iya.

Kembali ke hari minggu, pas buka pagar di depannya bukan cuma ada Keyla sama Gemma tapi juga ada Renno sama Ariel. Mampus, kenapa pula ada cogan ke rumahnya? Apa sekarang Disty bukan diajakin ke shooting Jalinan Kasih tapi We Got Married? Kalau ini sih, Disty yes, banget!!

"Eh, tumben, kenapa nih?"

"Apanya yang tumben, Dis?" Tanya Keyla kebingungan sementara Disty masih memasang senyuman lebarnya ke arah Ariel dan juga Renno. Dia akan pura-pura tidak melihat dua temannya, dia hanya akan fokus dengan dua pria yang menjernihkan matanya.

"Ayo-ayo, masuk, anggap aja rumah sendiri. Tapi, kalau sungkan, anggap aja rumah kita bertiga."

"Kampret! Kita gak dianggap!"

Gemma menggerutu sementara Keyla mendengus, "Emang temen tuh gitu, ada yang bening dikit eh yang kinclong dilupain."

"Kinclong kepala lo, botak?!" Disty menanggapi Keyla dengan malas lalu kembali melirik ke arah Renno dan Ariel, "Jadi, kenapa nih, Ren, Riel? Gila, berasa akrab banget gue."

"Idih!"

"Alay!"

Disty memilih untuk tidak menanggapi dua sahabatnya dan hanya fokus pada wajah-wajah tertawa dua lelaki di hadapannya. Gilaaa, surga ini mah, surga!

"Lucu banget, lo Dis!"

Disty tersenyum manis, "Nggak kok, perasaan Ariel doang itu mah. Eh, tapi keknya perasaan kita sama sih. Sama-sama mau."

Ariel kembali terbahak, sementara Gemma dan Keyla kelihatannya mulai mual.

"Dah, dah, jangan mulai Dis." Keyla menggeleng malas, "Mulai serius ya, si Renno sama Ariel mau minta bantuan lo."

"Minta bantuan kok sama gue? Sama Tuhan lah."

"Lo kan hambanya, perantara." Jawab Gemma cepat sebelum Disty kembali menyahut asal.

"Tsk, iya-iya. Bantuan apa? Selama tidak melanggar norma hukum, agama dan keuangan. Gue siap."

"Kalau soal cowok gimana?"

"Ah, kecil itu mah, siap!" Balas Disty cepat.

"Kalau disuruh godain cowok?"

"Ah, itu mah makanan gue sehari-hari. Gue nggak makan buah, gue doyannya se-buah kesempatan bersamanya."

"Gue malu ngakuin Disty sebagai temen gue." Gemma menyahut sambil menutup wajahnya dengan telapak tangan.

"Lo sangka, gue bangga?" Balas Keyla cepat.

Renno tertawa karna merasa terhibur dengan tingkah ketiga teman sekelasnya ini. Dia tidak menyangka jika ketiga gadis berparas ayu ini sangatlah lucu.

Draft (Oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang