08. Tell a Story

2.4K 260 21
                                    

Day 8
# Flasback

.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Tzuyu membaringkan tubuhnya sambil memijit keningnya yang terasa sedikit pusing, suara dari pintu yang dibuka membuatnya mengalihkan pandangan dan bertemu netra gelap lelaki yang kini melangkah menuju arahnya dengan handuk di leher.

“Hari yang berat?”

Pertanyaan itu membuat Tzuyu tersenyum. Semua hal yang tadi mengganggu pikirannya perlahan lenyap hanya karna mendengar suara orang itu.

“Tidak seberat harimu, kan?”

Taehyung duduk di samping Tzuyu setelah meletakan handuk yang sebelumnya tersampir di lehernya, “Bertemu beberapa klien tak membuatku kelelahan. Mau ku pijit?”

Tzuyu mengangguk sembari tersenyum, “Jadi, apa aku tanpa kamu?” Tawanya terdengar membuat orang di belakangnya mendengus, “Kamu bisa jadi apapun. Tapi, mungkin tak semenyenangkan menjadi istriku.”

Lagi-lagi suara tawa Tzuyu terdengar membuat laki-laki itu tersenyum, “Mau bercerita?”

“Apa tidak masalah?”

Masalah? Mendengar keseharianmu itu satu hal yang paling aku tunggu tiap harinya. Seakan bagian ketika kita tidak bertemu bisa digantikan lewat ceritamu.”

Tzuyu tersenyum, “Sejak dulu kamu memang perayu ulung.”

Taehyung mengangkat bahunya, “Selama yang ku rayu itu kamu.”

“Cukup, Tuan Taranggana.”

“Baik, apapun demi Nyonya Taranggana.”

Tzuyu berdiri membuat tangannya ditahan laki-laki itu, “Kemana?”

“Ceritanya akan panjang jadi biarkan aku membuatkan minuman.” Tzuyu mendekat untuk mencium kening suaminya dan berhasil membuat Taehyung menyeringai.
“Aku rela mendengar sepanjang apapun ceritamu, asal kamu menciumku sekali lagi.”

Tzuyu tertawa tapi langsung memcium kening Taehyung sekali lagi. “Tunggu ya.”

“Selama apapun, asal yang ku tunggu kamu.”

°●○•


“Jadi?”

Tzuyu menatap wajah Taehyung dan mengelusnya, “Beberapa Mahasiswaku membuat ulah.”

“Maksudnya? Mereka mengganggumu?”

Tzuyu menggeleng ketika melihat sorot mata khawatir dari suaminya, “Tidak juga. Hanya mereka selalu memintaku mendengar ceritanya.”

Draft (Oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang