.
.
."Hubungan kita sampai disini aja ya," Laki-laki itu menggenggam erat jemari gadis yang sejak tadi berada disebelahnya, "Perasaanku ke kamu ternyata gak sekuat perasaanku untuk Nadia." Laki-laki itu memasang senyuman ke arah gadis yang dia sebut sebagai Nadia tadi.
"Em.. oke?"
Laki-laki itu tersenyum, "Terima kasih Sha, aku tahu kalau kamu bakalan mengerti." Dengan santainya dia meninggalkan gadis yang kini ditatap beberapa orang dengan pandangan kasian. Mendapati pacarnya berselingkuh dan memilih selingkuhannya merupakan pemandangan yang terlalu menarik perhatian.
Gadis itu mengangkat wajahnya memaksakan sebuah senyuman —tanda jika dirinya baik-baik saja. Mengangguk sekilas ntah kepada siapa kemudian berjalan membelah lautan manusia yang ada di hadapannya.
Setelah lumayan jauh, mungkin terlalu jauh karna dia sudah meninggalkan pusat perbelanjaan dan kini berada di sekitar taman. Dia memilih duduk di salah satu kursi kemudian menangis, tangis yang membuat seseorang laki-laki yang duduk di sebelahnya jadi menoleh.
"Hiks...hiks.." Isakannya terdengar begitu pilu sampai membuat beberapa orang yang berlalu lalang menatapnya penasaran.
"Mba.." Laki-laki itu akhirnya mencoba untuk menyapa, memastikan jika gadis disebelahnya dalam keadaan baik-baik saja —walau tampaknya tidak mungkin. "Mba, ok?"
Gadis yang tadi menunduk kemudian mengangkat wajahnya, menatap ekspresi datar namun terdengar khawatir. "Mas ada obat urut gak?"
"Hah?"
Gadis itu merapikan rambutnya kemudian mengambil ikat rambut yang dia selipkan di tas miliknya, mengikat rambutnya sehingga menjadi lumayan rapi. "Mas tahu gak kalau tadi saya habis keseleo? Mana pas saya kepleset eh ketemu sama pacar —udah mantan sih sekarang, lagi jalan sama selingkuhannya."
Laki-laki itu memandangnya dengan diam.
"Mas namanya siapa? Mas ganteng lho, sayang banget sendirian. Jomblo ya Mas?" Gadis itu terkekeh geli, "Masa malam minggu sendirian sih, Mas."
Tak terdengar jawaban dari laki-laki itu tapi gadis itu emang tidak menunggu. "Nama saya Esha Mas, tadinya saya in relationship gitu. Tapi, sekarang status kita sama Mas. Jomblo."
"Lo habis di selingkuhi?"
Esha mengangguk, "Nama dulu dong Mas, aneh aja kita udah tukeran cerita tapi gak tahu nama."
"Harsa."
"Nah gitu dong, Mas Harsa. Iya nih, saya tadi habis mergokin pacar saya selingkuh. Gak— saya gak apa-apa kok Mas, jangan lihatin saya sedih gitu." Esha tertawa karna sejujurnya Harsa hanya menatapnya dengan datar sama seperti sebelumnya, "Saya udah tahu lama kalau dia selingkuh kok Mas, saya udah nyiapin hati kalau akhirnya dia ketahuan."