06. Wrong Action

2.3K 274 45
                                    

Day 6
# Claim

.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.
.
.

Berapa orang yang pernah bilang kalau Tzuyu itu pintar? Banyaktapi, berapa orang yang bilang kalau Tzuyu ceroboh? Jawabannya, lebih dari banyak.

Dan itulah yang kembali dilakukan Tzuyu sekarang. Terjebak di sebuah gang dengan beberapa laki-laki dari Sekolah lain membuat Tzuyu terpaksa menipu. Mulutnya memang kadang susah di kontrol apalagi bila situasinya mendesak seperti sekarang.

Biasanya akan ada Sana dan Mina yang menemaninya tiap pulang Sekolah. Tapi, tadi Sana sudah di jemput duluan karna ada acara sementara Mina mesti pulang cepat karna ada latihan mendadak di sanggarnya.

“Jadi, lo ceweknya Dewa?” Tzuyu meringis mendengar pertanyaan itu tapi kepalanya mengangguk, “Iya. Makanya minggir. Kalian gak mau kan kalau cowok gue ngamuk?” Wajahnya di buat santai padahal jantung Tzuyu rasanya sudah jumpalitan.

“Gak bohong?”

Bohong – tentu saja, kenal dengan Kakak kelasnya yang bernama Dewa adalah kesialan. Apalagi kalau jadi pacarnya.

“Terserah kalian mau percaya atau nggak. Tapi, bisa minggir?” Tzuyu menatap tajam beberapa laki-laki yang kini mulai terlihat ketakutan dan langsung membuat celah supaya Tzuyu bisa berjalan.

Tampaknya mereka percaya dan itu cukup melegakan. Salah satu laki-laki yang dianggap ‘Ketua’ disana berdecak. “Pergi deh, gue gak mau punya urusan sama Dewa.”

Tzuyu melangkah sok tenang padahal kakinya udah lemas dan ingin cepat-cepat berlari dari sana.

“Bagus deh.” Masih mempertahankan sikap arogan palsu, dia berjalan meninggalkan tempat dimana ia terjebak tadi.

Di jalan ia berkali-kali merapalkan ucapan syukur karna berhasil ‘membodohi’ sekumpulan laki-laki yang menyeramkan tadi. Dia bersyukur tapi sisi lain malah panik, bagaimana kalau nanti Dewa tahu?

Abyan Taehyung Basudewa. Kakak kelasnya yang ketika MOS langsung berkelahi dengan pentolan SMA-nya, Kakak kelas yang lebih memilih tidur daripada mendengarkan pelajaran. Kakak kelas yang–

Tzuyu melotot ketika melihat gerombolan yang dia ketahui sebagai teman dari Kak Dewa. ‘Mampus’ batinnya menyumpahi diri sendiri.

Laki-laki yang dia selalu lihat berada di sekitar Dewa mendekat. Wajahnya datar tapi kalau tersenyum malah terlihat cute.
Satu sekolah?” Suaranya terdengar dingin membuat Tzuyu mengangguk, “Iy-iya Kak.”

Draft (Oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang