25. Avrah KaDabra!

1.1K 198 26
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Mereka janjian itu dari jam tujuh tapi ketika jarum panjang hampir mendekati angka sembilan, dua orang yang ditunggunya juga masih belum memperlihatkan wujudnya. Ola sudah terbiasa telat —jadi bukan hal baru, tapi kalau Mia? Ini akan terbilang menjadi rekor pertama Mia telat di janjian mereka.

Suara pintu yang terbuka membuat Ava mengangkat wajahnya yang sejak tadi fokus dengan ponselnya, selain mengecek berita terbaru dalam sosial media yang dia punya. Ava juga melihat ke arah jam ponselnya untuk menandai berapa lama ia telah menunggu. Untungnya, yang membuka pintu itu adalah Ola dan Mia.

"Gue telat."

Ola duduk dihadapan Ava kemudian menarik paksa lemon tea gadis itu. "Haus," Ucapnya tanpa nada menyesal sama sekali. Sudah biasa makanya Ava mengabaikannya, dia lebih tertarik dengan penjabaran Mia perihal keterlambatannya.

Mia menggaruk tengkunya karna tatapan Ava yang terus memperhatikannya. "Tadi gue udah siap buat berangkat bahkan sepuluh menit sebelum waktu kita janjian."

"Terus?"

"Adik Mama gue yang paling bungsu tiba-tiba datang. Jadinya, mesti ngobrol-ngobrol dulu eh malah gak sadar kalau sampai jam segini. Maaf ya, Va."

Ava mendengus, mau marah juga percuma karna dari alasan yang didengarnya Mia tidak bersalah sama sekali. "Ya udah deh, yang penting kalian datang. Jadi kenapa tiba-tiba ngajak ketemuan?"

"Bukan tiba-tiba kali, Va." Ola mengambil buku menu yang disodorkan oleh pelayan kemudian menunjuk semangkuk ramen sebagai pilihannya. "Lo mau gak?" Mia yang ditanya langsung menggeleng karna perutnya sudah lumayan penuh karna mkan cemilan sebelum kesini.

"Terus?" Ava beneran menunggu lanjutan dari omongan Ola yang terputus karna memilih pesanan.

"Ya gak ada, emangnya perlu alasan kalau mau ketemu teman sendiri?"

Ava maupun Mia langsung menggeleng, bukannya mereka tidak suka dengan janji pertemuan ini. Hanya saja, semalam ketika mengajak bertemu Ola terdengar begitu panik makanya mereka jadi penasaran.

"Serius?" Ava masih tak yakin.

"Hmm.." Ola mengangguk sekali setelah itu ia menggeleng, "Eh, gak deh. Kayanya gue mau cerita soal cowok ganteng yang kemarin gak sengaja gue tabrak di toko buku."

"Toko buku?" Ava dan Mia bertanya berbarengan membuat Ola mendengus, "Bisa gak sih kalian lebih penasaran soal siapa cowok yang gue maksud? Bukannya malah fokus soal gue yang ke toko buku?"

"Nggak!" Lagi-lagi Mia dan Ava menjawab secara kompak. Ini hal yang jarang terjadi, Ola selama ini selalu malas jika disuruh membaca, kenapa tiba-tiba ada di toko buku?

Draft (Oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang