Draft (Oneshoot)

10. Cast On

Teriakan riuh yang terdengar setelah mereka selesai membawakan satu lagu penutup membuat senyum kelima orang itu terlihat. Apalagi Rei —bertindak sebagai vocalist, dan salah satu penulis lagu dalam band membuatnya kadang sedikit gugup.

"Tenang aja, lagu terakhir walau baru tapi semua kelihatan suka kok." Ini Tama —guitarist yang selalu terlihat kalem dan punya pemikiran dewasa. Dia juga merangkap sebagai leader, member lainnya suka kabur ke kamar Tama jika merasa ada hal yang mengganggu pemikiran mereka.

"Iya. Kelihatannya sih, mereka semua senang." Ini Lian —guitarist yang selalu tertawa di setiap kesempatan. Tawanya yang cukup heboh malah menjadi hal yang paling ditunggu dan di nantikan fans mereka.

"Percaya sama gue, pasti nanti malam trending topic isinya soal lagu tadi. Idenya Tama emang gak pernah salah sih." Mario —drummer yang kelihatan lebih muda dari usianya ini memang mengidolakan leader mereka. Apalagi, hampir semua ide dari Tama tidak pernah meleset sama sekali.

"Lho, Res? Kok lo diam aja?" Ares —sang bassist, menggeleng kemudian menunjukkan ponselnya yang menampilkan pesan dari Manager mereka. Tama membaca hal itu dengan seksama kemudian menepuk pundak Ares, "Tenang aja. Lo pasti bisa kok."

"Apa? Apanya yang bisa?"

"Ini si Ares ditawarin main film gitu." Jawab Tama agar semua temannya tahu, Lian dan Rio langsung berteriak heboh sementara Rei justru penasaran sama lawan main Ares nantinya. "Sama siapa?"

"Kenal Alula?"

Keempat temannya menggeleng membuat Ares mendesah kesal, "Kalau Management Beauty?"

"Oh, itu agency model gak sih?" Jawab Rio membuat yang lainya memandang dirinya dengan aneh. "Gimana lo bisa tahu?" Tama langsung bersikap selayaknya orang tua yang tahu kalau anaknya punya informasi yang tidak diketahuinya.

Rio membuka ponselnya dan mengutak-atiknya sebentar sebelum menunjukan kepada teman-temannya.