Draft (Oneshoot)

05. Mas

Day 5
# Name

.
.
.

.
.
.

Kejadian saat Tzuyu menyebut Taehyung dengan embel-embel 'Mas' sudah terjadi dua hari yang lalu. Tapi, rasa malu dan tatapan penasaran orang-orang masih terasa sampai saat ini. Padahal Tzuyu sudah pura-pura lupa.

"Sha, masih banyak yang lihatin ya?"

Gadis yang hari ini memakai dress berwarna biru itu mengangguk. Tersenyum geli karna Tzuyu terlihat sekali sangat tak nyaman. "Udah, kamu abaikan aja."

Duh, saran Mina mungkin terdengar biasa tapi karna yang mengatakannya adalah gadis anggun itu rasanya kok kaya adem beneran. Temenan sama Mina yang mirip kaya Putri Keraton jadi bikin Tzuyu sedikit lembut. Mulai dari hilangnya kata 'Lo-Gue' yang kini berganti menjadi Aku-Kamu. Btw, Mina memang dari Solo.

"Abaikan gimana? Aku kaya selebriti dadakan. Semua orang berasa paparazzi." Mata Tzuyu langsung melotot kala salah satu mahasiswa terang-terangan mengambil gambarnya. "Heh! Lo ngapain?"

Mahasiswa yang tertangkap basah itu langsung kabur membuat gadis itu semakin kesal. Dia sedikit lebih lembut, bukannya jadi lembuuut.

"Lihat kan? Mending kalau hasilnya bagus terus dijual ntar bagi 2. Ini kan, nggak?"

Mina tertawa, mungkin dia gak pernah ketemu cewek modelan Tzuyu. Muka polos tapi kelakuan aneh. Jangan salahin Tzuyu, semua kesalahan itu punya Sana. Temennya yang punya nama semirip Hydra. Oh, dia juga yang membuat Tzuyu menyebut 'Mas Suta'.

Sana itu teman terdekatnya Tzuyu. Mereka temenan udah dari SMP. Temenan cuma gara-gara Sana yang pura-pura pingsan pas upacara dan Tzuyu yang bertugas jadi salah satu petugas kesehatan untuk hari itu.

Sana juga yang terus mencekokinya perihal Mas Suta. Kan, Mas lagi. Maksudnya, soal Taehyung. Jadi, Priya Taehyung Endrasuta atau yang lebih akrab disapa Suta itu adalah Kakak kelas mereka pas SMA. Makanya Tzuyu kenal, soalnya Sana ngefans berat sama Suta-soma, itu. Kata Sana, Taehyung yang berasal dari Jawa emang pantes banget dipanggil Mas.

Masih jelas diingatan Tzuyu percakapan chat mereka terakhir kali sebelum Taehyung lulus dan Tzuyu ngerasa masa SMA-nya berhasil lepas dari segala hal tentang laki-laki itu.