02. T for Trap

3.2K 303 98
                                    

Day 2
# Widower

.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.


"Kenapa sih, lo mau kerja?"

Tzuyu yang sedang menikmati makan siangnya. Tentu saja –bukan duitnya. Langsung memandang Sana, seakan temannya itu mempunyai kepala tiga. Aneh.

"Butuh duit lah, emangnya ada yang cari kerja karna duitnya terlalu banyak?"

Sewotsalah satu sifat Tzuyu yang selalu terlihat. Berlainan banget sama gadis disebelahnya, orang yang hari ini membayari makan Tzuyu. "Mau kerja yang gimana, Sa?"

Tzuyu menggeleng, "Jangan jual diri deh, nanti dibilang ambil lahannya si Sara."

Sana yang mendengar hal itu langsung mendengus, "Sampah banget mulut lo, Kis!"

"Berasa nama gue, tangkis." Tzuyu menyahut santai membuat Mina tersenyum tipis. "Kemarin Bibi yang kerja sama aku cerita, kalau salah satu temennya mau pulang kampung dan di tempatnya kerja lagi butuh orang buat bersih-bersih, kamu ma –"

"MAULAH." Tzuyu menjawab dengan semangat membuat Sana yang tengah memakan baksonya kaget dan langsung terbatuk. "Pelan-pelan bisa kali."

"Yang pelan mana berasa." Sana melotot sementara Tzuyu sudah membayangkan bagaimana ketika dia mendapatkan gaji pertamanya. Belum kerja aja, dia udah berhasil mencium wangi duit yang akan diterimanya. "Nura, bilang sama Bibi lo. Kalau gue berminat."

°●○•

Mina tidak bisa menemaninya, soalnya gadis itu mesti mengikuti kelas. Sementara Sana? Jangan ditanya, mungkin temannya itu sedang melalang buana dan menghitung jarak tiap lokasi serta membeli sesuatu yang nantinya akan di buang Mina.

Rumah di depan Tzuyu terlihat mewah, dengan ukuran besar dan memiliki 2 lantai. Tzuyu menggeleng takjub, terbayang berapa penghasilan yang akan nanti dia dapatkan.

"Oi.. pengemis?" Tzuyu mendengar suara dari belakangnya dan berbalik. Bukan, dia bukan pengemis tapi dia mau tahu siapa yang dipanggil pengemis. Dan matanya langsung melotot.

Di depannya berdiri anak laki-laki berseragam SMA. Yang jadi fokusnya itu, wajahnya. Ganteng, Tzuyu jadi menyesal dulu gak lahir telat biar bisa satu sekolahan sama cowok di depannya.

"Heh, bisu ya? Udah ngemis, bisu?"

Tzuyu mengedip-ngedipkan matanya kebingungan, Bisu? Ngemis? Yang dimaksud itu dia?

"Tadi lo bilang apa?" Laki-laki didepannya tampak kaget mendengar suara Tzuyu yang melengking, "Ngemis? Eh, anak SMA yang bajunya lusuh. Lo sama gue aja lebih kelihatan mana yang punya duit. Sok ngatain gue pengemis, lo apa dong? Kepala pengemis?"

Draft (Oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang