Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . .
Dion tersenyum geli melihat wajah Celo yang ditekuk, mata lelaki itu terlihat sibuk dengan ponselnya padahal Dion tahu kalau Celo hanya berpura-pura. Alasannya, tentu karna gadis cantik yang sedang merangkul lengannya.
Namanya Raviola Divyanisa —panggilannya, Ola. Gadis cantik dengan rambut panjang dan tinggi semampai ini seakan membuat siapapun terpukau dengannya —kecuali, Celo. Laki-laki ini seperti selalu merasa sebal jika ada Ola.
"Ola, lo ngapain masih disini? Bukannya ada Kelas?" Celo bertanya dengan tangan berusaha melepaskan rangkulan di lengannya.
"Tapi, Ola masih mau sama Celo." Matanya terlihat lucu ketika merengek seperti barusan, lalu tatapannya beralih melihat ke arah Dion. "Gak apa kan kalau Ola disini, Kak Dion?"
"Oh ya, gak apa-apa dong." Sahut Dion berlebihan yang langsung disambut dengusan Celo.
"Nanti gue sampein ke Papa kalau lo bolos mata kuliah hari ini." Ola mengerecutkan bibirnya dengan lucu dengan wajah terpaksa dia melepaskan rangkulannya di lengan Celo. "Ya udah, Ola masuk Kelas dulu. Tapi, nanti kalau udah selesai Celo jemput Ola ya?"
"Hm."
Senyum bahagia langsung terlihat di bibir Ola, "Ola masuk Kelas dulu ya, Celo." Dia menoleh ke arah Dion dan melambai, "Kak, Ola masuk ya."
Dion balas melambai dengan wajah penuh senyum. "Gila, gue padahal udah sering ketemu sama Ola berkali-kali. Tapi, tetap aja gue selalu merasa terpesona sama wajahnya."
"Ola gak cuma cantik."
"Iya-iya, sorry. Gitu doang ngamuk, padahal tadi sok-sok sebal." Dion menggeleng, "Lo kaya tsundere."
"Siapa?"
"Lo lah."
"Yang nanya." Balas Celo cuek.
"Setan-setan!" Dion yang kesal karna merasa terjebak dengan percakapan barusan langsung mengumpat. Hal ini justru membuat Celo tersenyum yang kian menambah kekesalan di benak Dion. "Eh, gue masih penasaran deh."
"Apa?"
"Lo beneran tetangga sama Ola?"
"Dulu."
Sebelum pindah ke Rumah yang sekarang, Celo memang tetangga Ola. Makanya, gadis itu terlihat nyaman dengannya padahal Ola itu termasuk yang susah di dekati. Bukan karna sikapnya, karna Ola itu ramah dan baik —walau sedikit manja.
Tapi, lebih karna Ola merupakan Putri tunggal dari salah satu Menteri di jajaran Kabinet Pemerintahan saat ini. Selalu ada jarak yang tak terlihat sehingga orang terlalu takut untuk menerobosnya.
"Tapi, kok lo bisa tahan gak jadian? Padahal kalian berdua kan dekat banget?" Celo mendengus mendengar pertanyaan Dion. "Kita cuma tetangga."