Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . .
"Gue bakalan tanggung jawab."
Foxy gak tahu paginya bisa diawali dengan lebih buruk atau nggak. Tapi, mendengar Lion mengatakan jika ingin bertanggung jawab udah menggambarkan betapa buruknya hari ini.
"Apa?"
"Gue bakalan nikahin lo."
"Nikah?" Foxy mengulang apa yang dia dengar dengan wajah penuh kebingungan. Di depannya ada laki-laki tampan yang half-naked alias telanjang dada dengan ucapan gak masuk akalnya, "Kenapa lo nikahin gue?"
Lion terlihat kebingungan dengan pertanyaan Foxy, "Sorry?"
Foxy mengangguk, "Itu baru tindakan yang bener. Lo cuma perlu minta maaf tanpa mesti tanggung jawab soal apapun. Apalagi sampai nikahin gue." Gadis itu berdiri seakan sengaja menyadarkan Lion jika ia masih memakai pakaiannya dengan lengkap. "Lo cuma gue pindahin ke kamar ini, kita gak ngapa-ngapain."
"Tapi, tadi kita tidur—"
Foxy mengikat rambutnya secara asal, "Kalau lo lupa, badan lo jauh lebih besar dan berat dari gue. Ngangkat terus narik sampai kesini itu habisin tenaga gue. Wajar kalau gue istirahat bentar yang ternyata malah kelamaan dan bikin kita tidur seranjang."
"We don't do it?"
"We don't." Foxy membuka pintu kamarnya seakan menyuruh Lion untuk pergi, "Kalau lo gak keberatan gue mau lanjutin tidur lagi. Jadi, silahkan kembali ke kamar lo dan pastikan untuk gak mencet bel berkali-kali."
"I did it?"
"Ya dan itu lumayan menyebalkan. Jadi, sekarang silahkan pergi."
Lion masih kelihatan super bingung —bukan salahnya. Gak akan ada yang kelihatan biasa aja pas nemuin tidur seranjang sama cewek yang bahkan tidak dia ingat sama sekali. Tapi, untungnya Lion segera beranjak pergi. Sebelum benar-benar menghilang, Foxy mendengar permintaan maaf untuk yang kedua kalinya.
"Maaf."
°°°°
"Lo pasti bohong."
Foxy juga gak berharap kalau dua temannya itu langsung percaya perihal kejadian yang dia ceritakan. Tidur seranjang dengan laki-laki saja sudah aneh, apalagi seranjang dengan Lion?
Adelio Buana, laki-laki yang sejak awal Ospek selalu mendapat perhatian berlebih karna parasnya. Tingkahnya yang terlihat tidak terlalu memperdulikan sekitar membuat dirinya kian menjadi idola para wanita.
Syukurnya, Lion memanfaatkannya sebaik mungkin. Seminggu setelah masuk, dia membuat skandal hebat karna ketahuan berpacaran dengan salah satu senior yang diketahui sebagai primadona kampus, seminggu setelahnya mereka putus. Kejadian itu terus berulang dengan pasangan berbeda —kata lainnya, Lion itu playboy kelas atas.
